Rob dan Banjir Buat Warga Kota Semarang Bawah Mulai Melirik Kawasan Manyaran, Ini Alasannya...

- 8 Januari 2023, 16:31 WIB
Semarang banjir, warga cari keberadaan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Semarang banjir, warga cari keberadaan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo /Ali A/

Bisa dibayangkan, berapa uang yang harus dikeluarkan warga untuk mengganti perabotan rumah rusak selama terjadi genangan.

Ketika air mulai surut, kita pun harus mau berlelah-lelah membersihkan rumah, teras, dan membersihkan jalan lingkungan dari sisa lumpur sungai yang meluap dan ikut terbawa dengan air.

Sungguh repot dan membutuhkan biaya yang cukup untuk mengganti atau memperbaiki perabotan rumah yang tergenang, hingga motor dan mobil yang terendam.

Nah, sudah saatnya kawasan Kota Semarang bagian bawah sedikit-sedikit mulai ditinggalkan.

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Helleh Denny Caknan, Ora Usah Diungkit yang Lalu

Saatnya masyarakat eksodus pindah, kontrak rumah atau membeli rumah ke Kota Semarang wilayah atas.

Namun membeli rumah tidaklah mudah bagi kaum pekerja dengan gaji UMR.

Kalaupun mereka maksa untuk pindah ke wilayah atas, itupun dapatnya yang di daerah Kecamatan Gunungpati bagian atas dan Kecamatan Mijen bagian atas yang berbatasan dengan Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Di sana harga tanah masih di kisaran Rp1-2 juta per M2.

Sementara harga tanah di wilayah dekat Kota Semarang, seperti Kawasan Manyaran, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Semarang Barat, sekitar Rp5 juta per M2 hingga Rp10 juta per M2.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah