Network
Portal Pekalongan - Teman adalah seseorang yang bisa melihat sisi terkuat dan sisi terlemah kita. Ia bisa menerima kita apa adanya tanpa perlu melihat atribut kita. Entah itu profesi, atau apa pun yang kita miliki.
Dalam menjalin perteman, sebaiknya kita jangan memilih berdasarkan dari paradigma yang artifisial. Misalnya, memilih hanya mau berteman dengan mereka yang berasal dari kelas sosial atas saja, atau orang-orang yang memang dia anggap layak dijadikan teman.
Jika kita mendasari pemilihan teman seperti itu, motif berteman pun jadi sangat dipertanyakan. Bisa jadi kita tidak benar-benar suka dengan mereka. Berteman seharusnya bukan berdasarkan asas mencari keuntungan dalam soal karier.
Baca Juga: Gus Baha: Apa Gunanya Keramat
Pertemanan sejati justru berasal dari orang-orang yang mungkin tidak menguntungkan kita dalam karier. Sebaliknya, kita mendapatkan keuntungan dari pertemanan yang asli. Tanpa pura-pura.
Namun, ada satu perteman yang memang dilaknat oleh Allah Swt. jika sudah ada peringatan seperti itu, dari Allah Swt. maka sebaiknya orang seperti itu tidak untuk dijadikan teman.
Lantas pertemanan seperti apa yang dimaksudkan?
Pertemanan yang dimaksudkan adalah berteman dengan orang – orang yang memiliki sifat jelek dan mampu menularkan sifatnya kepada orang lain.
Baca Juga: Warisan Mbah Moen, 3 Golongan Umat Manusia yang Membahayakan Dunia
Menyadur unggahan video dalam kanal youtube Berkah Nyantri, Gus Baha dalam sebuah kajiannya mengungkapkan bahawa terdapat orang – orang yang bisa menularkan sifat jelekny, al hasil orang baik pun bisa tertular oleh sifat jeleknya.
