Dialog Lima Rektor Awali Rangkaian HPN 2023 PWI Jateng

- 31 Januari 2023, 19:02 WIB
Lima Rektor yang bakal menyampaikan pemikiran soal posisi pers dalam memberikan edukasi di pusaran tahun politik, yaitu Rektor Udinus, Unissula, Unika Soegijapranata, UKSW dan USM
Lima Rektor yang bakal menyampaikan pemikiran soal posisi pers dalam memberikan edukasi di pusaran tahun politik, yaitu Rektor Udinus, Unissula, Unika Soegijapranata, UKSW dan USM /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - SEMARANG – Kolosalitas rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 yang digeber PWI Jawa Tengah akan dimulai dari Dialog Lima Rektor dari lima kampus di Semarang.

Agenda besar yang mengusung tajuk ‘’Media Edukatif Menuju Tahun Politik 2024’’ tersebut dituanrumahi Udinus pada Kamis 2 Februari 2023 mulai pukul 09.00 WIB.

Lima Rektor yang bakal menyampaikan pemikiran soal posisi pers dalam memberikan edukasi di pusaran tahun politik, yaitu Rektor Udinus, Unissula, Unika Soegijapranata, Unwahas, dan USM dengan dipandu moderator Myra Azzahra dan Heri Pamungkas.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS memaparkan, agenda Dialog Lima Rektor merupakan agenda pembuka dari rangkaian perayaan HPN 2023 yang dipusatkan di Kota Semarang.


"Spirit peringatan adalah ‘’HPN Goes to Campus’’ yang berbasis intelektualitas dan kesadaran peningkatan SDM wartawan. Substansinya, menyalakan semangat kembali ke khitah jurnalistik berkualitas, momentum resonansi sikap bermedia, membangun atmosfer kebangsaan yang sehat, dan memberi gairah bagi pembangunan daerah," kata Amir di Semarang, Selasa 31 Januari 2023.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 9, 11: Pubertas Anak Laki-laki

Rektor Udinus Prof Dr Edi Noersasongko MKom menyatakan sangat tertarik dengan tema dialog tersebut. Menurut Prof Edi, diskusi diperkirakan akan berlangsung seru dan gayeng, karena rektor akan mengupas peran pers sebagai pengawal demokrasi dan penyampai informasi yang mengedukasi masyarakat.


Hal senada disampaikan Rektor Unika Dr Ferdinand Hindiarto SPsi MSi. Media, kata dia, sesungguhnya punya peran strategis dalam tahun politik. Menurutnya secara umum publik pemilih kita memang masih sangat perlu edukasi politik, bahkan sebenarnya partai politiknya juga. Apalagi ada generasi milenial yang akan menjadi pemilih.

‘’Sebagai contoh kita masih terjebak pada "sosok", bukan gagasan tentang Indonesia ke depan. Pembicaraan selalu ke sosok. Seharusnya kita mulai dewasa dan matang dalam berpolitik,’’ katanya.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x