Budi Sutarso: Rasanya Nyeseg Melihat Remaja Negara Lain Pinter Nabuh Gamelan dan Nyinden

- 4 Juni 2023, 13:53 WIB
Budi Sutarto, ketua Paguyuban Racaksari Semarang
Budi Sutarto, ketua Paguyuban Racaksari Semarang /Ali A/

Baca Juga: 15 Contoh Soal Sumatif SAS IPA SMP MTs Kelas 8 Beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan Sukses PAT 2023

"Karena sedikit demi sedikit bisa nabuh alat gamelan, saya kemudian mengikuti beberapa grup paguyuban kesenian. Tujuannya, saya ingin terus menerus menimba ilmu sekaligus menambah pengalaman di bidang kesenian gamelan," ujarnya.

Berkesenian dan Berorganisasi

Di luar kesenian, Mas Tarso aktif di organisasi kelembagaan di masyarakat. Baik itu LPMK, lansia, maupun PWRI untuk menambah persaudaraan. Seiring berjalannya waktu setelah dikenal beberapa teman Mas Tarso ikut bergabung berlatih masuk di grup kesenian ditunjuk sebagai pengurus.

"Kalau dicermati para niyaga yang ada di wilayah Kota Semarang ini hampir rata-rata sudah berumur. Tal banyak yang usianya masih muda. Saya khawatir jika para senior sudah kapundhut, kesenian tinggalan nenek moyang akan lenyap ditelan zaman," katanya sedih.

Budi Sutarso mengaku senang dan bangga, takjub, sekaligus sedih melihat banyak tayangan di video YouTube banyak warga Negara Amerika, Belgia, Prancis, dan dain-lain, sangat antusias belajar nabuh gamelan dan nyinden, bukan anak-anak Indonesia, bukan remaja Nusantara, khususnya yang asli keturunan Suku Jawa.

Berikut biodata Budi Sutarso


Nama: Budi Sutarso
TTL : Wonogiri, 22 April 1965
Agama: Islam
Alamat: Jl Borobudur Timur II/46 Kembangarum Semarang Barat
Pekerjaan: Pensiunan BPJS Kesehatan

Budi Sutarso, ketua Paguyuban Sanggar Wayang Kulit Racaksari Semarang
Budi Sutarso, ketua Paguyuban Sanggar Wayang Kulit Racaksari Semarang

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x