Budi Sutarso: Rasanya Nyeseg Melihat Remaja Negara Lain Pinter Nabuh Gamelan dan Nyinden

- 4 Juni 2023, 13:53 WIB
Budi Sutarto, ketua Paguyuban Racaksari Semarang
Budi Sutarto, ketua Paguyuban Racaksari Semarang /Ali A/

Baca Juga: Ramai PSIS Terusir, Pemkot Semarang Tegaskan Tetap Bisa Berlatih di Stadion Citarum

Menurut Budi Sutarso yang kini menjadi Ketua Paguyuban Keluarga Giri Manunggal, sejak berusia 4 tahun, dia sudah dikenalkan oleh ayahnya dengan musik gamelan.

"Setahun kemudian, ayah meninggal. Jadi kenangan terindah dengan ayah ya nggamel atau belajar nabuh beragam alat musik gamelan. Praktis selama setahun saya diberi ilmu pengetahuan sekaligus praktik tentang seni menabuh gamelang dan kebudayaan Jawa pada umumnya yang sangat adhiluhung."

Di usia 5 tahun hingga 12 tahun, Budi Sutarso yang lahir di Wonogiri, 22 April 1965, menjadi anak yatim. Dia hidup dengan ibu hingga usia 12 tahun. Sebab, setelah Lulus dari SMP (sekarang SLTP), dia diajak kakaknya pergi merantau ke Kota Semarang.

"Bulan April 1986, saya dan teman-teman membentuk Paguyuban Giri Manunggal (Perkumpulan warga Wonogiri di Semarang) yang beranggotan 60 (enam puluh) Kepala Keluarga yang tersebar di wilayah di Kota Semarang. Setiap Minggu kedua pertemuan dengan sistem arisan (arisan sebagai ikatan untuk ajang silaturahmi) dengan bergiliran tempat. Di dalam paguyuban saya ditunjuk sebagai seksi kesenian," ujarnya.

Baca Juga: Berikan Dua Jabatan, PSIS Semarang Tunjuk Eko Purdjianto Sebagai Manajer Sekaligus Asisten Pelatih

Karena keinginannya bisa nabuh gamelan demikian kuat, Mas Tarso mengajukan kepada pengurus Paguyuban Giri Manunggal, agar membeli seperangkat gamelan. Usul Mas Tarso disetujui oleh anggota yang lain. Dan, dibelilah seperangkat gamelan pelog slendro.

"Setelah paguyuban memiliki seperangkat gamelan pelog slendro, saya dan teman-teman kemudian membentuk Paguyuban Giri Budaya di mana anggotanya adalah khusus anggota Paguyuban Giri Manunggal."

Paguyuban Giri Budaya berkembang pesat dan lama-kelamaan bisa dikenal masyarakat luas. Sehingga para anggota bisa latihan setiap hari Minggu, sebagaimana diketahui bahwa kegiatan anggota Paguyuban Giri Budaya adalah Seni Kerawitan dan Seni Pedalangan.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x