Pelayanan Pasien BPJS di RS Dinilai Sebagian Warga Melelahkan, Zainal Petir: Apa Harus Berpura-Pura

- 6 Agustus 2023, 09:50 WIB
Zainal Petir SPd SH MH ketua LBH PETIR (Penyambung Titipan Rakyat) Jateng, LSM yang konsen pendampingan rakyat miskin dan advokasi kebijakan publik
Zainal Petir SPd SH MH ketua LBH PETIR (Penyambung Titipan Rakyat) Jateng, LSM yang konsen pendampingan rakyat miskin dan advokasi kebijakan publik /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - SEMARANG - Pelayanan pasien BPJS di rumah sakit (RS) oleh sebagian warga dinilai melelahkan. Hal itu disampaikan Mas Ikun, wartawan senior yang juga pengurus PWI Jateng yang baru saja pulang setelah dirawat 3 hari di RS X di Semarang.

"Jadi banyak pasien yang datang berobat ke rumah sakit dengan membawa rujukan BPJS, justru kondisinya semakin parah. Banyak pasien seperti bapak-bapak tua tadi, semakin parah kondisinya, di dorong istrinya (yang juga sudah tua) di atas kursi roda, namun tetap harus wira-wiri mengurus administrasi. Petugas nampaknya juga sudah tidak peduli," kata Mas Ikun di Grup WA Gedung Pers Jateng.

Dia menceritakan apa yang dia lihat sebelum berhasil masuk ke ruang rawat inap di RS X Semarang.

Baca Juga: Banyak Pasien BPJS Makin Parah Kondisinya saat Mau Berobat ke RS, Zainal Petir: Nyawa Manusia Lebih Penting

"Hampir semua pasien atau calon pasien rawat inap dengan rujukan BPJS mengalami hal yang sama. Misalnya saya yang saat itu sudah lempe-lempe (mau pingsan) namun dipaksa keadaan menaruh rasa iba kepada seorang ibu tua renta yang terpaksa wira-wiri mecari ruang rontgen, ruang praktek poli, ruang admistrasi BPJS, kemudian masih antri di ruang tertentu untuk kepentingan infus. Sungguh hal itu melelahkan, membingungkan, dan menambah stres," katanya.

Sementara itu ketua LBH PETIR (Penyambung Titipan Rakyat) Jateng, LSM yang konsen pendampingan rakyat miskin dan advokasi kebijakan publik menyatakan sebenarnya jika pasien BPJS sudah diterima mondok di RS, kondisinya akan aman-aman saja.

"Kalau mau opname itu lho, aturannya memang membingungkan. Aku sering advokasi wargaku, agar bisa diterima opname atau mondok di RS, dia pura-pura kesakitan dan mengaku kepada petugas sudah 2 hari tidak doyan makan. Nah dengan alasan itu, baru bisa diterima untuk diopname. Agar bisa mondok atau rawat inap, apa ya harus berpura-pura?" katanya.

Baca Juga: Ini Jurusan yang Lulusannya Banyak Dicari Perusahaan, Karir Bagus, Gaji Worth It

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah