Bantu Pemerintah Cegah Stunting, Dr Haslinda Daulay Abidinsyah: IIDI Pakai Strategi Ini

- 29 Oktober 2023, 07:35 WIB
Ketum PPB IIDI Dr Haslinda Daulay Abidinsyah SE MSi di sela membuka acara Konsolidasi Organisasi IIDI di Hotel Grasia, Semarang, Sabtu, 28 Oktober 2023 .
Ketum PPB IIDI Dr Haslinda Daulay Abidinsyah SE MSi di sela membuka acara Konsolidasi Organisasi IIDI di Hotel Grasia, Semarang, Sabtu, 28 Oktober 2023 . /Andini Wahyu Pratiwi/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Istri Dokter Indonesia (PB IIDI) Dr Haslinda Daulay Abidinsyah SE MSi mengatakan, pencegahan stunting sudah bergerak sebelum pemerintah menggencarkan program tersebut.

"Soal stunting ini, kami sudah dari dulu menjalankan pencegahan stunting ini bahkan sebelum pemerintah, kami sudah lebih dulu. Jadi kemarin stunting itu kami bergerak bahkan juga seluruh cabang membantu," katanya di sela-sela pengarahan sekaligus membuka acara Konsolidasi Organisasi IIDI di Hotel Grasia, Kota Semarang, Sabtu (28/10/2023).

Dalam menjalankan program penanganan stunting ini, kata Haslinda, setiap cabang diharuskan minimal membantu dua anak stunting selama satu bulan dengan memperhatikan kesehatan dan memberi makanan bergizi kepada anak tersebut.

Baca Juga: Warna dan Corak Bulu Kucing, Tanda Sifat Kucing Beda Perlakuan, Ini Faktanya

"Saya sebagai ketua umum meminta kepada semua cabang, minimal setiap cabang membantu anak stunting 2 anak stunting selama satu bulan. Yakni dengan memperhatikan dan memberi makanan bergizi kepada anak tersebut," ujarnya.

Dengan langkah tersebut, Dr Haslinda mengungkapkan ternyata banyak cabang yang melanjutkan program tersebut dan banyak membantu anak-anak yang mengalami stunting.

"Kami (IIDI) ingin generasi penerus itu lebih bagus ke depan. Dengan program itu juga menunjukkan bahwa kami juga ada disitu, bukan hanya pemerintah," ungkapnya.

"Jadi selama ini kami hadir membantu program stunting dari awal, ikut memantau dan memberikan bantuan berupa makanan yang sekiranya mampu membantu mencegah stunting. Hanya saja, pada tahun 2024 mendatang, kami akan menghentikan bantuan-bantuan tersebut. Karena kami menganggap itu kemudian sudah menjadi tugas pemerintah dengan pihak swasta," lanjutnya.

Baca Juga: Siap-siap Tahap Berikutnya, Perhatikan Jadwal dan Kisi-kisi Materi Tes TWK-TIU SKD CPNS 2023

Menurut Dr Haslinda, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah stunting di antaranya melalui Posyandu dengan memberikan edukasi kepada para ibu hamil untuk makan makanan bergizi.

Sementara itu, program masih dilanjutkan dengan pemberian edukasi mengenai bagaimana menjaga anak dalam kandungan tetap sehat.

"Melalui Posyandu, ibu hamil kita edukasi agar makan sayur dan bua. Kemudiaan  agar anaknya tetap sehat kami mengedukasi para ibu hamil untuk minum vitamin dan memeriksakan kandungan ke dokter minimal empat kali," katanya.

Kemudian, lanjutnya, edukasi juga tetap dilanjutkan setelah anak tersebut lahir baik itu terkait pemberian ASI dan penggunaan MPASI yang tepat.

"Setelah lahir, harus kita edukasi lagi, soal pemberian MPASInya apa, kemudian mengenai pemberian ASI minimal enam bulan. Jadi paling tidak pemberian ASI dilakukan sampai baduta (dibawah dua tahun)," terang Haslinda.

Baca Juga: 8 Warga Iran Divonis Hukuman Mati, Kasus Penyelundupan 319 Kg Sabu ke Pulau Jawa

Dia juga menerangkan terkait program edukasi tentang pernikahan bagi remaja yang menyasar anak SMP dan SMA kelas 3.

"Kemudian program kami bagi para remaja yakni usia SMP dan SMA terkait edukasi pernikahan dini. Kami mengedukasi para remaja agar jangan melakukan pernikahan di usia dini dan sebaiknya mereka bisa menjaga organ reproduksinya. Kemudian ketika para remaja tersebut tamat SMA dan memutuskan menikah, maka dia harus makan vitamin apa agar dia siap jadi ibu, kita edukasi terkait itu," katanya.

Lebih lanjut, Dr Haslinda juga menjelaskan bahwa pihaknya membuat strategi seperti ini juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan maupun BKKBN.

"Terus kami juga membuat strategi ini tentu bermitra dengan Menteri kesehatan dan juga BKKBN," pungkasnya.***

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x