Mahasiswa Akan Mendapatkan Hal Ini jika Menimba Ilmu di Sekolah Jurnalistik

- 5 Desember 2023, 15:50 WIB
Ketua Dewan Kehormatan PWI Provinsi Jawa Tengah Sri Mulyadi, sedang mengajar di Sekolah Jurnalistik PWI-FH Unissula Semarang
Ketua Dewan Kehormatan PWI Provinsi Jawa Tengah Sri Mulyadi, sedang mengajar di Sekolah Jurnalistik PWI-FH Unissula Semarang /Ali A/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Mahasiswa akan mendapat nilai lebih baik itu dari segi keterampilan menulis hingga memiliki daya saing tersendiri jika mau mengikuti pelatihan menulis melalui Sekolah Jurnalistik.
 
Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Hukum Unissula Dr H Jawade Hafidz SH MH saat membuka Sekolah Jurnalistik PWI Jateng Angkatan XVII di Ruang FH Unissula, Kaligawe, Semarang, Senin 4 Desember 2023. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua hari hingga Selasa 5 Desember 2023, dan diikuti 39 peserta.
 
"Sekolah jurnalistik mendorong mahasiswa memiliki keterampilan khusus dan punya daya saing ketika lulus dari perguruan tinggi kelak," jelas Jawade.

Itu sebabnya, Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (FH Unissula) Semarang bekerja sama dengan PWI Jawa Tengah akan menjadikan Sekolah Jurnalistik sebagai kegiatan yang simultan, kontinyu, dan berlanjut.

”Dari program yang dirintis sejak 2016 ini, kami yakini sangat potensial dan bermanfaat secara luas, yaitu memberikan output saat mahasiswa lulus nanti.” 

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Dekan II FH Unissula Arpangi dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Provinsi Jawa Tengah Sri Mulyadi, yang sekaligus pengajar.

Menurut Jawade, apa yang ditempuh oleh FH Unissula sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional, yaitu agar mahasiswa punya keahlian khusus.

Dia juga menyebut, keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ini, sebagai cara memperkuat kesadaran untuk terampil dalam tulis menulis sehingga mereka punya kedaulatan.

Jawade meminta agar semua peserta mengikuti kegiatan ini dengan penuh kedisplinan, fokus, dan semangat. Pasalnya, tidak semua mahasiswa memiliki kesempatan mendapatkan ilmu dari para wartawan senior.

Baca Juga: Kabar Baik dari Boyolali untuk Penderita Diabetes dan Autis, Tenang Saja! Infonya Ada di Sini!

”Jadi kegiatan ini bukan formalitas. Ada nilai-nilai fundamental di dalamnya. Dengan nara sumber yang berpengalaman, kalian bisa belajar bagaimana teknik mencari berita, pemahaman tentang hukum pers, cara wawancara, dan menulis opini yang bagus, yang bisa diinformasikan kepada masyarakat luas,” tandasnya.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS mengatakan, data di lapangan menunjukkan ada keengganan dari kalangan mahasiswa untuk mendokumentasikan apa yang ada dalam pikirannya ke dalam tulisan.

”Mereka lebih puas membuat video, podcast, ataupun video YouTube, ketimbang menyimak tulisan artikel populer, yang ada di media dan jurnal ilmiah,” katanya.

Baca Juga: Kompetisi HACKATHON 2023: Meretas Ide, untuk Pemilu Bebas Hoax

Maka dari itu, Amir memberi apresiasi terhadap FH Unissula yang masih mempertahankan Sekolah Jurnalistik ini dalam upaya menggunakan bahasa tuturan ketimbang bahasa simbol.

Menurut dia, mahasiswa saat ini ketika berinteraksi dengan sesama melalui platform media sosial, yang terjadi adalah kalimat-kalimat yang menggunakan bahas simbol seperti sticker atau emoji ketimbang menggunakan daya kekuatan imajinasi dalam menulis sesuatu.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah