"Emergency itu kita jaga di atas 10 hari. Tapi tentu saja gangguan pasokan energi primer gas itu bisa kita minimalisasikan. Sebab, 4 sumber bahan baku yang berlainan. Jika salah satu gangguan, masih ada yang lain. Jadi masih tetap andal jadi hampir bisa dipastikan bahwa pengoperasian dengan bahan bakar minyak hampir tidak kita lakukan, kecuali sumber dari ketiga bahan baku itu bermasalah," ujarnya.
Hemat Rp600 Jutaan/Tahun
Terkait penggunaan PLTS bisa menghemat berapa konsumsi gas, Erwin menjelaskan bahwa penggunaan PLTS ini sifatnya untuk mengurangi pemakaian sendiri listrik yang dihasilkan pembangkit.
"Contohnya penerangan, pompa-pompa kecil segala macam dan juga termasuk hydrogen plant. Dalam setahun, kami bisa menghemat Rp600 jutaan jika dirupiahkan."
Warga terpencil di pinggiran Kebun Teh Medini, pada perbukitan di Kecamatan Limbangan, tepatnya Dusun Candi Promasan, Desa Ngesrep Balong, Kendal, saat ini sudah manfaatkan Listrik Mikrohidro.
Dusun Promasan berjarak 15 kilometer dari pusat pemerintahan Desa Ngesrep Balong. Untuk menjangkaunya, harus melalui jalan berkelok menyusuri perbukitan dan bebatuan.
Berada di tengah perkebunan teh Medini, dusun ini seperti benar-benar terisolasi, perkampungan dihuni 18 kepala keluarga mayoritas menjadi pemetik teh.
"Di Ngesrep Balong, ada dua kapasitas itu, 1000 watt dengan 3000 watt. Di sana itu yang dipakai untuk drying coffee, kemudian penerangan dan juga untuk pengolahan cafe yang ada di sana. Satu-satunya cafe yang ada di Jateng dengan memanfaatkan listrik mikrohydro. Mudah-mudahan bisa menjadi percontohan bagi yang tempat lainnya," katanya.
Saling Membutuhkan