Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 Dicat Merah Putih, Sebelumnya Berwarna Biru Muda

3 Agustus 2021, 22:46 WIB
Pesawat Kepresidenan dicat ulang menjadi merah-putih. /Instagram/@adhimas_aviation

Portal Pekalongan - Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dicat ulang, warnanya sebelumnya biru muda kini berubah menjadi merah. Seperti apa perbandingannya?

Warna pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang sebelumnya berwarna biru muda kini dicat, warnanya menjadi merah.

Foto pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang telah dicat ulang itu dibandingkan netizen di media sosial, sebelumnya berwarna biru muda.

Baca Juga: Kakanwil Kemenag Jateng: Dakwah di Medsos Belum Maksimal, Frekuensi dan Intensitas Perlu Dioptimalkan

Salah satunya pengamat penerbangan Alvin Lie. Dari foto yang dibagikan, tampak warna putih dan merah mendominasi bodi pesawat.

Selain itu, di bagian depan pesawat tertulis 'Republik Indonesia'. Sedangkan di bagian belakang, ada gambar bendera Merah Putih.

Desain pesawat tak banyak berubah dari sebelumnya. Perbedaan hanya terlihat dari cat biru muda yang berubah menjadi merah.

Baca Juga: Eksis Lestarikan Budaya, Eko Kuntowibowo Produsen Gamelan di Zaman 4.0 yang Merambah Nusantara

Pihak Istana berikan penjelasan perihal pengecatan ulang pesawat kepresidenan Indonesia-1 ini, pesawat kepresidenan dicat ulang dalam rangka HUT Ke-75 Republik Indonesia.

Baca Juga: Ibu Hamil Bolehkah Vaksinasi Covid-19? Berikut IBI Pekalongan Jelaskan Siapa yang Boleh dan Tidak

"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang. Pengecatan Pesawat BBJ 2 sudah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ," kata Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Agustus 2021.

Baca Juga: Kalian Kenal Dengan Sosok Guru Satu Ini? Berikut Profil Edi Putra Bambang Supangkat, S.Pd Guru Smansabara

Namun pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin. Jadi, kata Heru, pengecatan terlebih dahulu dilakukan untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ.

"Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," ujar Heru.

Baca Juga: 4 Cara memverifikasi Akun Shopheepay, Siapkan Foto Kopi KTP dan Foto Keren Kamu

Heru juga menjawab anggapan yang berkembang di media sosial bahwa pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 merupakan bentuk foya-foya. Istana mengatakan pengecatan ulang itu sudah direncanakan sejak dua tahun lalu.

"Dapat dijelaskan, bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019, serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara," kata Heru.

Heru menjelaskan anggaran untuk pengecatan pesawat kepresidenan itu sudah dialokasikan di APBN. Terkait refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, Heru menjelaskan hal itu sudah dilakukan.

Baca Juga: Kredit Gampang Bunga Kecil, Pakai Shopee PayLater Aja: Beli Sekarang, Bayar Nanti

"Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN. Selain itu, sebagai upaya untuk pendanaan penanganan Covid-19, Kementerian Sekretariat Negara juga telah melalukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan," ujar Heru.

Baca Juga: Halo BEM UI, Apa Kabarmu? Mahasiswa di Jateng Turun Gunung Membantu Masyarakat

"Dapat pula kami tambahkan bahwa proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandemi," sambung Heru.

Demikian perbandingan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang dilakukan pengecatan ulang, warnanya sebelumnya biru muda kini berubah menjadi merah.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler