Jalan Tol Masih Pilihan Favorit Pemudik Lebaran 2023, Menurut Pakar Transportasi Indonesia Ini Pertimbangannya

23 Maret 2023, 05:11 WIB
Ilustrasi Ngadem di Jembatan saat Mudik Lebaran, Ini Kata Djoko Setijowarno.. /Jasa Marga

PORTAL PEKALONGAN - Setelah terhubungnya Tol Trans Jawa tahun 2019, penggunaan Tol Trans-Jawa masih menjadi pilihan utama selama mudik Lebaran. Masyarakat masih menganggap tol akan melancarkan perjalanan.

Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol.

Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran.

Sementara memilih jalan alternatif harus berhati-hati dengan sepeda motor.

Baca Juga: Insentif Kendaraan Listrik Sudah Dimulai pada 20 Maret 2023, Kuota Hanya 1 Juta, Begini Cara Mendapatkannya

Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Kemacetan saat mudik tidak bisa dihindari atau dihilangkan.

Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu intas yang terjadi dan fokus pada keselamatan (Sony Sulaksono Wibowo, 2023).

Jalan di Indonesia baik jalan tol maupun arteri bukan dirancang untuk volume lalu lintas seperti Lebaran yang volume luar biasa dalam waktu singkat bergerak bersama, sehingga pengendalian dan pengaturan yang perlu dimatangkan (Resdiansyah, 2023).

Tol Trans-Jawa masih akan menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023.

Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat

Jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang.

Namun, pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol.

Baca Juga: Wauw! Scoopy 2023 Tampil Makin Kece, Elegan, dan Mudah Dibawa Kemana Aja, Yuk Intip Fiturnya!

Demikian hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama masa libur Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.

Survei dilaksanakan secara daring mulai 28 Januari 2023 hingga 18 Februari 2023.

Tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini, yakni tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan kondisi mendekati normal pasca pandemi Covid-19.

Daerah tujuan terbanyak selama arus Lebaran 2023 adalah Provinsi Jawa Tengah, yakni 32,75 juta orang atau 26,45 persen.

Sementara itu, pilihan moda masih didominasi mobil pribadi 27,32 juta orang (22,07 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen). Jalur utama yang dipilih pengguna mobil dan sepeda motor didominasi Tol Trans-Jawa yakni 9,2 juta orang.

Jalur alternatif

Perjalanan melewati jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar. Masyarakat dapat mempertimbangkan penggunaan jalan arteri, seperti pantura dan pansel Jawa.

Pada arus mudik tahun 2022, penggunaan jalan arteri pantura Jawa tergolong relatif lebih lancar ketimbang jalan tol.

Penghubung jalur utara dan selatana Jawa belum bagus, sehingga pilihannya masih di pantura.

Baca Juga: Jelang Bulan Puasa dan Arus Mudik, Segini Harga Mobil Bekas Innova Diesel 2010

Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) belum selesai dan rencana Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya-Cilacap) belum terealisasi.

Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuhan) sudah dapat digunakan, mengurangi volume lalu lintas di Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) dan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) untuk kendaraan yang berasal dari Bandung akan ke Jateng, Jatim dan DI Yogyakarta.

Pemudik sering memandang (akses) tol itu cepat. Akhirnya, sebagian besar memilih tol, sehingga pergerakan di tol menjadi lambat.

ONE WAY dari GT Kalikangkung Hingga Halim Mulai Diberlakukan, Pengguna Jalan Tol Diimbau Berhati-hati Jasa Marga

Di sisi lain, area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan. Sejumlah rest area yang disediakan di jalan tol untuk kondisi lalu lintas normal.

Sementara pada musim Lebaran, lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tol akan di atas kondisi normal.

Baca Juga: Sambut Subsidi Kendaraan Listrik Puluhan Juta Rupiah, Hyundai Genjot Produksi Ioniq 5

Pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat ( rest area), seperti toilet, khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet.

Di samping itu, penambahan tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol.

Dengan demikian, tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan.

Bahu jalan tol harus bersih dari lalu lintas kendaraan yang tidak diijinkan. Bahu jalan tol digunakan untuk aktivitas darurat.

Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan, Lexus Pamerkan Mobil Listrik di GAJW, Soal Harganya?

Dapat meminta bantuan Pemda untuk menyediakan tempat istirahat sementara (rest area temporary) yang dekat dengan pintu tol.

Rest area yang dekat pintu tol berada di di pintu Tol Salatiga.

Tidak sampai 500 meter sudah berjajar sejumlah rumah makan hingga SPBU dengan halaman parkir kendaraan yang mencukupi untuk kendaraan pengunjungnya.

Di jalan alternatif, jalan provinsi di Jawa Tengah sudah tersedia rest area di luar tol.

Rest area Kopeng namanya yang terletak di ruas jalan Boyolali-Selo-Magelang, dekat pertigaan Salatiga.

Jika pemudik keluar pintu Tol Salatiga akan menuju Magelang lewat jalan provinsi ini dapat beristirahat menikmati suasana alam pegunungan.

Baca Juga: Honda CRV Generasi Terbaru Masuk Indonesia? Punya Dua Varian Mesin, Intip Spesifikasinya!

Rest area Kopeng dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan melibatkan masyarakat setempat untuk mengisi sejumlah gerai yang disediakan.

Sekarang sedang dalam tahap penyelesaian pekerjaan dan diharapkan sebelum masa mudik Lebaran 2023 sudah bisa digunakan. Rest area seperti ini bisa sebagai contoh pengembangan ekonomi kerakyatan dan dapat dibangun di jalan provinsi yang lain.

Ilustrasi One Way Bawen Jalan Tol Semarang - Batang Arah Jakarta pada Pukul 08.20 WIB PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Jika rest area masih penuh, pengguna jalan bisa keluar tol untuk cari alternatif tempat istirahat dan selanjutnya masuk lagi ke tol. Biaya keluar-masuk tol tidak akan lebih mahal.

Idealnya, kawasan rest area memisahkan antara ruang parkir dengan ruang aktivitas.

Sejumlah rest area yang baru dibangun sudah seperti ini. Bahkan ada rest area yang menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi truk.

Rest area yang dikelola PO Bus Rosalia Indah terletak di Km 319 jalur B (Kab. Pemalang). Disediakan pula kamar mandi dilengkapi shower air hangat.

Baca Juga: Toyota RAV4 GR Sport PHEV Resmi Meluncur di GJAW 2023, Harganya Masih Rahasia!

Selain itu, informasi yang diterima penulis dari para pengemudi truk, masih ada kawasan rest area yang kurang aman dan nyaman bagi pengemudi truk, terutama di rest area yang terletak di ruas jalan Tol Jakarta – Merak.

Perlengkapan kendaraan bisa hilang, seperti ban.

Informasi tentang kondisi rest area di jalan tol dapat dengan mudah diketahui pengguna tol, sehingga pemudik dapat dengan segera mengambil keputusan keluar tol untuk mencari tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

Baca Juga: Tampil Penuh Perubahan, Toyota Rush 2023 Siap Diluncurkan, Begini Sepesifikasinya!

Penulis adalah Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).***

Editor: Ali A

Sumber: Rilis

Tags

Terkini

Terpopuler