Network
PORTAL PEKALONGAN - Keluarga besar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, di bawah pimpinan Pribadi Santoso, menggelar Jateng Digital Festival 2021.
Acara keren yang mengusung tema "Sinergi Kebijakan dan Inovasi Daerah untuk Mendorong Produktivitas meIalui Digitalisasi Ekonomi” ini sudah dilakukan untuk kesekian kali.
Terutama aplikasi Quick Respond Code Indonesian Standard (QRIS) yang bagi sementara orang masih harus beradaptasi.
Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Jumat 10 September 2021, Ada Descendants of the Sun
Prof Ahmad Rofiq, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat, yang diundang dalam Jateng Digital Festifal 2021, dan dimintai memimpin doa, mengaku sangat bersyukur.
"Sosialisasi digitalisasi, termasuk di dalamnya pembangunan “budaya QRIS” ini dilakukan secara sistematis," kata Prof Ahmad Rofiq.
Menurut Prof Ahmad Rofiq yang anggota Dewan Penasehat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Pusat, ini menilai bahkan tampaknya secara sinergis dan parallel, penggunaan QRIS ini dikaitkan dengan aplikasi PeduliLindungi.
"Di antaranya isi yang harus ada adalah sertifikat digital vaksinasi Covid-19, dan barcode ini digunakan sebagai syarat masuk ke mall dan tempat pertemuan yang berstandar protokoler ketat."
Prof Ahmad Rofiq menambahkan, data BI (Bank Indonesia) menyebutkan, hingga 29 Juli 2021 bahwa merchant pengguna QRIS telah menembus 8 juta. Pada 26/8/2021 meningkat hampir 9 juta.
Baca Juga: Lapas kelas 1 Tangerang Terbakar, Inilah Sejarah Kepenjaraan di Indonesia yang Harus Kalian Ketahui
