Ada Stok 2 Juta Ton Beras di Gudang Bulog, Presiden Jokowi: Tidak Usah Khawatir, tapi Masih Perlu Impor

- 12 September 2023, 11:38 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Senin 11 September 2023.
Presiden Joko Widodo meninjau ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Senin 11 September 2023. /BPMI Setpres/Rusman/

 

PORTAL PEKALONGAN - Untuk mengecek ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau gudang Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin 11 September 2023.

Usai meninjau stok cadangan beras pemerintah, Presiden Jokowi memastikan bahwa stok beras nasional saat ini ada 2 juta ton, yakni di gudang Bulog mencapai 1,6 juta ton, dan masih dalam perjalanan distribusi 400 ribu ton.

“Ada sudah yang di dalam gudang 1,6 juta, dalam perjalanan 400 ribu ton sehingga akan ada stok 2 juta. Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta, normal. Ini kita memiliki 2 juta, sehingga kita tidak usah khawatir,” kata Presiden Jokowi, dilansir Portalpekalongan.com dari Presidenri.go.id, Selasa 12 September 2023.

Baca Juga: Link untuk Akses Pengumuman Hasil Optimalisasi Pengisian Kebutuhan PPPK Kemenag 2023

Meski stok beras di gudang Bulog dinilai cukup, Presiden Jokowi memandang pemerintah masih perlu melakukan impor beras untuk memastikan cadangan stok beras terpenuhi. Hal itu juga untuk meminimalisasi terjadinya kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino yang terjadi hampir di semua negara, yakni terjadi kemarau panjang.

“Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok. Harus itu untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan karena memang produksi pasti turun karena El Nino, meskipun saya lihat angkanya juga tidak banyak,” ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi memastikan bahwa dirinya telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara untuk mengimpor beras ke Indonesia. Selanjutnya, menurut Presiden proses negosiasi dilakukan oleh Bulog untuk memastikan terjadinya transaksi atau tidak.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x