BANJARNEGARAKU.COM – Petani salak di Kaliurip Kabupaten Banjarnegara benar-benar tak berkuitik. Pasalnya di saat panen raya, harga salak yang digadang-gadang bisa mengangkat ekonomi keluarga malah anjlok hingga Rp1 ribu/kg bahkan Rp800/kg.
Mardi, petani salak asal Kaliurip Banjarnegara membenarkan bahwa harga salak membuat para petani nangis darah.
Baca Juga: Penukaran Uang Baru BI di MPP Banjarnegara Ternyata Sampai Bulan April, Ini Syarat dan Cara Daftar
“Harga salak yangsemula Rp5 ribu - Rp7 ribu/kg kini anjlok menjadi Rp800 – Rp1/kg. Untuk biaya panen saja tidak cukup,” katanya dengan nada sedih.
Anjloknya harga salak salah satunya dipicu melimpahnya panen yang bersamaan. Selain itu buah yang lain manggis, duren dan lain sebagainya juga bermunculan.
Harga normal yang biasa petani salak terima saat jual kisaran Rp5000 – Rp7000/kg. Harga ini membuat para petani bangkit dari keterpurukan namun sekarang lain kondisinya.
Mardi selaku Sekdes Kaliurip menjelaskan juga bahwa pemerintah setempat terutama dinas terkait tahu akan kondisi ini. Namun belum ada solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini dengan segera.
Kaliurip yang mempunyai tanah seluas 3.823.392 meter persegi didominasi oleh kebun salak.
Jadi mata pencaarian rata-rata masyarakat adalah petani salak. Persawahan di wilayah ini memang tidak ada.
“Sangat prihatin kita... bagaimana ini solusinya supaya petani dapat membiayai hidup,” jelasnya lagi.