Waspada! Ini Risiko Apabila Tidak Vaksin Covid 19 Lalu Terkena Virus Varian Delta

28 Agustus 2021, 14:09 WIB
Waspada! Ini Risiko Apabila Tidak Vaksin Covid 19 Lalu Terkena Virus Varian Delta /Instagram @rizaputranto/

PORTAL PEKALONGAN - Hingga kini pemerintah terus mencanangkan program vaksin Covid 19 untuk mencegah penyebaran virus Covid 19.

Apalagi wabah yang menyebar tak lagi varian alpha namun kini adalah varian delta yang diketahui lebih berbahaya daripada varian sebelumnya.

Lalu apa risiko apabila seseorang tidak vaksin Covid 19 lalu terkena virus varian delta?

Orang yang terinfeksi varian delta Covid 19 dua kali lipat berisiko menjalani rawat inap dibandingkan mereka yang terkena varian alpha, varian yang pertama kali muncul di Inggris tahun lalu.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Heran Desta Mau Hadir di Podcast, Desta: Gua Denger Lu Hampir Mati

Hal itu disimpulkan dari studi, Jumat 27 Agustus 2021. Studi itu, melibatkan lebih dari 43.000 kasus Covid 19 yang sebagian besar bukan penerima vaksin di Inggris.

Studi itu membandingkan risiko rawat inap rumah sakit bagi penderita Covid 19 varian delta dengan penderita varian alpha. Varian delta mulanya ditemukan di India.

"Analisis kami menyoroti bahwa dengan tidak adanya vaksinasi, semua wabah varian Delta akan memberikan beban yang luar biasa terhadap layanan kesehatan dibanding pandemi Alpha," kata salah satu penulis studi terkemuka sekaligus pakar statistik Universitas Cambridge, Anne Presanis.

Studi itu dilakukan berdasarkan kasus periode Maret-Mei 2021 selama tahap awal kampanye vaksinasi Covid 19 Inggris.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul Varian Delta Covid-19 Berisiko Dua Kali Lipat Bikin Pasien Harus Dirawat Inap.

Sehingga, simpuannya tidak dapat menaksir risiko lain bagi orang yang tidak divaksin atau yang baru mendapatkan dosis awal.

Studi, yang dipublikasi di jurnal Lancet Infectious Diseases itu merupakan yang terbesar dalam menganalisis kasus Covid 19 yang dikonfirmasi pengurutan genom virus.

Impor vaksin

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp47 triliun untuk mengimpor vaksin Covid 19 tahun ini dengan total kebutuhan anggaran untuk program vaksinasi 2021 sekira Rp58 triliun.

Baca Juga: Suami Lesti Kejora Rizky Billar Tak Terlalu Segera Ingin Punya Anak, Ini Alasannya

“Konstrain kita adalah supply vaksin karena kita belum memproduksi sendiri. Tahun ini kita akan impor sekitar Rp47 triliun dengan seluruh pelaksanaan program vaksinasi sekitar Rp58 triliun,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu 28 Agustus 2021 seperti dilaporkan Antara.

Suahasil menegaskan, vaksinasi merupakan kunci penting untuk mengeluarkan Indonesia dari krisis kesehatan sehingga programnya akan terus digenjot baik untuk Jawa-Bali atau di luar kedua wilayah tersebut.

Berdasarkan laman covid19.go.id, sudah terdapat 92,77 juta dosis vaksin Covid 19 yang disuntikkan kepada masyarakat Indonesia per Jumat 27 Agustus 2021 yang meliputi 59,42 juta dosis pertama dan 33,35 juta dosis kedua.

Baca Juga: Contact Tracing, Jadi Kunci Utama Percepatan Penanganan Covid-19

Suahasil memastikan, pemerintah akan terus menggenjot akselerasi dan percepatannya karena target dari program vaksinasi mencapai 220 juta orang dari total sekitar 270 juta penduduk Indonesia (Yusuf Wijanarko/pikiran-rakyat.com).***

Editor: Oriza Shavira A

Tags

Terkini

Terpopuler