Kenapa Setan Bisa Masuk Surga? Diceritakan oleh Den Juneng, Suhu Padepokan Carang Seket 'bagian 2'

4 September 2021, 12:35 WIB
Kenapa Setan Bisa Masuk Surga? Diceritakan oleh Den Juneng, Suhu Padepokan Carang Seket 'bagian 2' /


PORTAL PEKALONGAN - Kutipan artikel ini dan sebelumnya, diceritakan oleh Den Juneng, suhu Padepokan Carang Seket.

Artikel ini kelanjutan dari bagian pertama yang menceritakan Kenapa Setan Bisa Masuk Surga? Diceritakan oleh Den Juneng, Suhu Padepokan Carang Seket

Padepokan Carang Seket merupakan wadah bagi para spiritualis untuk saling berkolaborasi dan berkreasi.

Baca Juga: Kenapa Setan Bisa Masuk Surga? Diceritakan oleh Den Juneng, Suhu Padepokan Carang Seket

Den Juneng merupakan suhu dari Padepokan Carang Seket, yang akan menceritkan kisah Kenapa Setan Bisa Masuk Surga? pada artikel bagian 2 ini.

Sekarang kalian pulanglah ke alam kalian masing-masing, sepekan dari sekarang kita ketemu di gerbang timur, saya akan ajak Wali Paidi Sahabatku dan sekaligus Guruku selaku penasehat pribadiku untuk sebagai bahan pertimbangan kalian berdua nantinya.

"Saya sangat yakin Kangmas Wali Paidi lebih faham tentang hal-hal seperti ini," kataku untuk mengakhiri perbincangan ini yang sejujurnya bukan ranahku

"Baik Den Juneng saya akan pegang semua kata-kata kamu sampe jumpa sepekan mendatang di gerbang timur," kata Jin Qosam

Baca Juga: Bagai Bisul yang Pecah, MLI Ungkap Merasa Lega Coki Pardede Ditangkap karena Kasus Narkoba

Untukmu bidadari cantik tinggallah di tempat ini sementara sampai sayapmu yang luka sembuh, mudah-mudahan sepekan mendatang sudah bisa buat terbang.

Suara jago "kukuruyuk kukuruyuk" terdengar dari kandang ayam belakang rumah, menandakan waktu subuh hampir tiba, aku berfikir kenapa bidadari ini aku suruh tinggal di sini, padahal aku punya istri yang seharusnya aku mintai izin.

Apalagi ada sayap menempel di tubuhnya, apa kata orang nanti, ada mahluk aneh, bersayap, berdarah biru, tinggal di dalam kediamanku.

Tiba-tiba, wanita bersayap itu menangis, sambil bersujud di hadapanku.

Tuan Juneng, maafkan aku yang telah membuat pikiran anda risau, gelisah dan khawatir, bukan maksud hamba menyusahkan Tuan, saya bersedia pergi dari sini malam ini juga.

Baca Juga: Kehebatan Shalat Dhuha 4 Rakaat Dapat Mengabulkan Hajat, Berikut Penjelasan Ustad Khalid Basalamah

Tiba-tiba wanita itu berbicara seolah-olah mendengar apa yang ada dalam pikiranku.

Tuan juneng, mohon maaf yaaa. Saya dan semua ras bidadari bisa mendengar semua isi hati manusia, bukan karena bermaksud membaca atau mendengarkan pikiran tuan, tapi karena memang Tuhan karuniakan itu kepada ras kami.

"Waduh untung tidak berfikir neko-neko, jadi salah tingkah sendiri aku," pikirku dalam hati.

Baiklah Nona bidadari, Karena sudah hampir fajar, sampean di sini saja dulu, anggaplah ruangan ini rumahmu sendiri, nyamankan dirimu, dan beristirahatlah.

Baca Juga: Ingin Rambut Panjang dan Lebat dengan Cepat? Gunakan 5 Bahan Alami Ini

Saya mau siap-siap ritual ibadah pagi sesuai dengan keyakinan agama yang saya anut.

Selepas melakukan ibadah pagi dengan anak istri dan beberapa tamu yang kebetulan menginap, di kediaman kami, saya ajak istri untuk jalan-jalan pagi.

Kebetulan udaranya sejuk dan langit begitu cerah, uniknya udaranya serasa berbau harum, harum bunga kemuning tercampur dengan bunga pinang. "Mungkin memang pohon pohon sedang pada mekar," pikirku.

Sebetulnya kami sekeluarga jarang jalan-jalan pagi, apa lgi hanya berdua dengan istri.

Namun kali ini waktu dan moment tepat untuk cerita ke istri tentang perihal tadi malam, dan inti utamanya karena ada wanita cantik tinggal di kamar tempat semedi.

Ini bisa bikin runyam kalo tidak di bicarakan baik-baik.

Singkat cerita, istriku sepakat untuk membantu wanita bersayap itu, sampai acara pertemuan di gerbang wetan.

Baca Juga: Ronaldo Kembali Pakai Nomor Punggung 7 di MU, Terima Kasih Cavani

Ada sebuah cerita menarik saat sang bidadari itu ada di kediamanku, ternyata kisah Si Joko Tarub memang bukan cerita fiktip yang hanya membesar-besarkan imajinasi pembaca atau penikmat cerita.

Saat kami hendak mengajaknya makan bersama terjadi keanehan dalam kamar tempat bidadari itu berada.

Pintu kamar saya ketuk untuk meminta ijin masuk walaupun ini rumahku sendiri, saya dan istri menunggu beberapa menit baru di bukakan pintu olehnya.

Dan woow saat di buka, ruangan dalam kamarku ternyata berubah jadi tempat yang begitu indah, ada bunga-bunga dengan jalan setapak yang lantainya di hiasi granit.

Air mengalir begitu jernih dan nampak ikan begitu indah terlihat bermain kejar-kejaran, pohon dengan daun warna-warni, buah tergantung ada yang baru berbunga, baru pentil, gemading dan ada yang sudah masak.

Baca Juga: Series Action One Piece Akan Segera Hadir di Netflix, Judul dan Logo Sampul Dipamerkan

Burung-burung bersautan tampak dari atas ranting-ranting pohon

Wanita bersayap itu mempersilahkan kita masuk, saya dan istri jadi bingung dan saling pandang, tak sepatah katapun terucap dari bibir kami, istriku hanya memainkan mata tanda mengiyakan masuk.

Kami mengikuti wanita bersayap itu, dan diajaknya kami berjalan menyusuri beberapa lorong-lorong bunga, lorong mirip aquarium besar, lorong batu batu ruby, hingga sampai ke sebuah tempat yang begitu megah dan mewah.

Ruangan itu berisi apapun yang pernah saya inginkan dan bayangkan, bahkan apa yang istriku pernah utarakan keinginanyapun ada di tempat ini.

Semua tertata rapi, nampak sebuah meja bundar berwarna biru dengan kursi terbuat dari emas, lantai mengkilap menambah keindahan ruangan ini.

Dipersilahkanya kami masuk dan duduk untuk menikmati hidangan yang ada.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 4 September 2021, Leo Virgo Libra dan Scorpio Lebih Perhatikan Dirimu!

"Tuan Juneng beserta ibu monggo pinarak, dan mohon maaf ruangan ini saya buat bentuk suasana di alam kami, sekali lagi mohon maaf njih," Kata wanita, bersayap itu

"Sudah ndak apa-apa, tidak perlu meminta maaf, gunakan ruangan ini sesuka hatimu seperti rumah sendiri," Tegasku

"Cuman saya memang terkejut, ko bisa dalam hitungan jam ruangan ini berubah begitu luas dan jadi begitu indah," tanyaku lugas

Begini Tuan inilah surga yang dijanjikan Tuhan kepada manusia, disini apapun bisa Tuan minta dan dalam hitungan detik langsung ada.

Tuan beserta ibu boleh mencoba merasakan fasilitas ini semua, sebagai bentuk rasa terimakasihku kepada Tuan.

Minumlah teratai salju ini yang sudah di rendam air kamandanu (ainul hayat) dan mandilah nanti di salah satu kolam yang ada (tambahnya begitu jelas, tegas namun terlihat anggun dan menurutku sedikit menggoda karena ucapanya lembut dan tampak manja).

Baca Juga: World Sexual Health Day, Hari Kesehatan Seksual Sedunia, Seks Sehat Tak Melulu di Atas Ranjang

"Sebentar, saya yakin ini bukan hakku, aku belum layak dapat ini semua, dan ainul hayat atau tirta kamandanu itu air keabadian kan?," Tanyaku

Bukankah air ini hanya di minum tokoh-tokoh heroik seperti Sayid Anwar, Aswatama, Khidir, dan beberapa tokoh pemuka agama seperti beberapa resi, dan wiku.

Untuk apa saya menikmati fasilitas yang memang bukan kelasku Nona, saya yakin istriku pun sepakat denganku, saya tidak pernah muluk muluk apalagi untuk kepentingan pribadi.

Kalo berkenan ini diganti bahan ramuan obat agar saya bisa menolong orang yang sakit namun tidak memperpanjang umur.

Baik Tuan Teratai salju ini dan beberapa daun wis ....(nama saya sarkan) yang ada di sana sebetulnya tumbuh di duniamu.

Dan ini boleh kamu bawa sebagai salah satu bentuk upaya menolong sesama, mudah-mudahan bisa bermanfaat.

Tiba-tiba muncul cahaya menyilaukan berputar-putar diruangan yang kami kunjungi, kurang lebih 5 menit.

Baca Juga: 9 Serial dan Film dari Marvel yang paling Dinanti di 2021, WandaVision akan Menjadi Pembuka

Dan tiba-tiba ruangan itu berubah kembali seperti aslinya, dan wanita bersayap itu sedang bersimpuh di hadapan kami.

Tuan Juneng, terimakasih telah menguatkan keyakinan kami bahwa kalian berdua memang mahluk pilihan.

Rencana Tuhan dengan saya dipertemukan dengan Tuan jelas tidak mungkin salah, inilah surga yang sejati, surganya manusia, melepas ketermelekatan terhadap dualitas.

Baca Juga: Cara Dapat Stimulus Listrik Gratis atau Diskon dari PLN di September 2021, Mudah Kok

Dan saya lihat Dunia seisinya bersedia melayani Tuan, Namun Tuan tidak menumpuk pundi-pundi harta.

Rumah tangga Tuan sudah melebihi surga, karena letaknya di rasa bukan hanya kabul semua napsu dan keinginan.

Tuan Juneng, Surga yang Tuan lihat tadi itu paling suka kalo yang mendiami itu orang-orang yang sudah lepas dari kemelekatan Dunia, kemelekatan terhadap dunia dan ruang dualitas paling merusak tiket-tiket surga

Bersambung.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket

Tags

Terkini

Terpopuler