Mengulang Kembali Kisah di Gunung Jati dan Gunung Sembung, Wali Paidi Episode 36 Ngaji Laku Carang Seket

- 14 Januari 2022, 10:05 WIB
Ilustrasi gunung - Mengulang Kembali Kisah di Gunung Jati dan Gunung Sembung, Wali Paidi Episode 36 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Ilustrasi gunung - Mengulang Kembali Kisah di Gunung Jati dan Gunung Sembung, Wali Paidi Episode 36 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket /Pixabay/moinzon

Ribuan santri berjaga mengelilingi bukit, jalan makam yang dulu peluran nampak berupa batu rubi dengan sebagian di hampari karpet merah, aku rasa ini bukan alamku.

Angin malam berhembus pelan, wangi semerbak parfum para wali membuatku serasa di surga, damai tenang.


Banyak cerita yang aku dengarkan namun beberapa hal memang tidak layak untuk di publikasikan.

Banyak obrolan tapi ada yang menarik dari salah seorang tokoh di sana, tokoh yang sering kita anggap antagonis.

Baca Juga: Wali Paidi Episode 32 Didatangi Senopati Laut Selatan, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Ya syeh lemah abang, Syeh lemah abang mengajakku ngobrol keluar dari hiruk pikuknya para wali, keluar dari sibuknya Wali Paidi berdiskusi tentang Ruang dan waktu, tentang Kudrat Irodat, tentang Hukum Alam, tentang Nusantara.

Syeh lemah abang memberiku beberapa penegasan.

Kita itu jasad yang di gerakan Tuhan, kita itu Tuhan yang menggerakan Jasad

Dalang jagat alit di gerkan dalang jagat ageng.

Adzan subuh berkumandang, kita semua berjamaah shalat subuh, di imami Syeh Idlofi.

Selepas jamaah subuh, dan doa bersama. Tiba tiba kabut tebal menutup puncak Gunung Sembung, terdengar suara terompet pelan namun panjang.

Mbah Datul Kahfi mengundangku untuk ngeteh bareng, dan memberiku cendramata dari sebuah bongkahan batu puser bumi bertuliskan.

Halaman:

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah