PORTAL PEKALONGAN - Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kali ini Den Juneng akan menceritaka kisah Wali Paidi episode 37 Huru Hara di Alam Alusan.
Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket menceritakan kisah Wali Paidi mengenai Huru Hara di Alam Alusan pada episode 37 sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket yang terangkum dalam artikel ini.
Berikut portalpekalongan.com merangkumnya pada sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kisah Wali Paidi episode 37 Huru Hara di Alam Alusan yang di ceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket selengkapnya.
Udara begitu dingin menusuk sampai ke tulang rusuk, nampak duduk Wali Paidi di temani sahabat setianya Kucing.
Ya kucing belang yang selalu setia menemaninya.
Kopi hitam di sruputnya, tampak begitu nikmat, apalagi ada rokok Dji Sam Soe di jepitan jari jemarinya.
Angin dingin tiba berubah hangat dan berbau minyak kasturi, pasti akan ada tamu, pikir Wali Paidi.
Tiba silir angin berhenti hening, bau kasturi semakin semerbak, tampak dari kejauhan laki laki tua berpakaian sederhana, sepertinya terbuat dari kain goni.
Nampak di sampingnya gadis yang begitu cantik nan rupawan, berbau wangi semerbak bunga melati.
Asalamualaikum ya Wali Paidi.
Wa'alaikumsalam wr wb, jawab Wali Paidi.
Monggo pinarak, ada tamu agung rupanya.
Ayo ayo sini pinarak, sudah lama sekali kita tidak ketemu, ada apa gerangan Panglima Kumbang jauh jauh ke sini.
Skip..
Namanya Panglima Kumbang, sepertinya beliau berkenan mampir dan minta izin mau menitipkan anak gadisnya, karena dia melihat akan adanya huru hara di kaum alusan.
Dengan adanya huru hara di alam alusan, di dunia nyata akan banyak angin topan, badai, bahkan akan muncul benda benda aneh yang tiba tiba ada.