Jawa dari Zaman Purba Hingga Saat Ini, Kisah Wali Paidi Episode 51, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

- 19 Januari 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi - Jawa dari Zaman Purba Hingga Saat Ini, Kisah Wali Paidi Episode 51, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Ilustrasi - Jawa dari Zaman Purba Hingga Saat Ini, Kisah Wali Paidi Episode 51, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket /Pixabay.com/ID 2023852

10.000 SM – Kebudayaan Gunung Padang muncul di Cianjur.
9500 SM – Kebudayaan Goa Pawon muncul di Bandung.
7500 SM – Kebudayaan Pangguyangan muncul di Sukabumi.
4000 SM – Tahap kedua Kebudayaan Gunung Padang.
3000 SM – Kebudayaan Cibedug muncul di Lebak.
2000 SM – Tahap ketiga kebudayaan Gunung Padang.
1000 SM – Kebudayaan Cipari muncul di Kuningan.
800 SM – Kebudayaan Pasir Angin muncul di Bogor.
500 SM – Cipari ditinggalkan.
400 SM – Gunung Padang ditinggalkan. Kebudayaan Buni muncul di Bekasi. Pasir Angin kemungkinan berkembang menjadi peradaban kuno Caringin Kurung.

Baca Juga: Wali Paidi Episode 31 Tauziah Jumat di Pabrik, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

100 M – Buni berkembang menjadi peradaban Sagara Pasir. Peradaban Teluk Lada muncul di Pandeglang.
130 M – Dewawarman, seorang perantau dari Pallawa mendirikan kerajaan Salakanagara di Teluk Lada.
132 M – Berita Cina menyebutkan tentang keberadaan Salakanagara.
150 M – Ptolemeus dari Yunani menyebutkan negeri Argyre dalam salah satu peta dunianya, yang kemungkinan merujuk pada Salakanagara.
300 M – Serangkaian peradaban awal tumbuh di timur Salakanagara.
358 M – Jayasinghawarman dari Shalankayana mendirikan kerajaan Tarumanagara di Bekasi.
362 M – Salakanagara menjadi bawahan Tarumanagara.
363 M – Santanu dari Gangga mendirikan kerajaan Indraprahasta di Cirebon.
395 M – Purnawarman naik tahta menjadi raja Tarumanagara.
397 M – Ibukota Tarumanagara dipindahkan ke Sundapura.
399 M – Indraprahasta menjadi bawahan Tarumanagara.
417 M – Prasasti Tugu tentang penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi dan kekeringan pada musim kemarau.
434 M – Raja Purnawarman wafat. Wisnuwarman naik tahta menggantikan ayahnya.
437 M – Pemberontakan Cakrawarman.

456 M – Aji Saka, diperkirakan seorang perantau dari negeri Indo-Skithia (kerajaan Saka), tiba di Rembang dan mendirikan peradaban kuno Medang Kamulan. Ini menandai dimulainya peradaban di Bumi Jawa.
528 M – Tarumanagara mengirimkan utusan pertamanya ke negeri Cina (Dinasti Sui).
535 M – Suryawarman menaiki tahta Tarumanagara. Ia meninggalkan Sundapura dan mendirikan ibukota baru di timur. Sundapura lalu berkembang menjadi kerajaan bawahan bernama Sunda Sembawa.
536 M – Manikmaya mendirikan kerajaan Kendan di Nagreg, tanah yang dihadiahkan oleh Maharaja Tarumanagara kepadanya.
612 M – Wretikandayun, keturunan Manikmaya mendirikan kerajaan Galuh.

628 M – Linggawarman menaiki tahta Tarumanagara. Ia menikahkan kedua putrinya masing” kepada Tarusbawa (penguasa Sunda) dan Dapunta Hyang (penguasa Sriwijaya).
632 M – Kerajaan Kalingga muncul di Jawa Timur (Jeling) sebelum pundah ke Jepara, diperkirakan didirikan oleh seorang perantau bernama Bhanu dari Kalinga di India timur.
648 M – Kartikeyasinga menjadi raja Kalingga.
664 M – Seorang biksu Tang bernama Huining mengunjungi kerajaan Kalingga untuk menemui resi Jhanabhadra.
669 M – Tarumanagara runtuh dan terpecah menjadi dua, Sunda dan Galuh.

Baca Juga: Khutbah Jumat Kisah Nabi Muhammad SAW Membelah Bulan, Wali Paidi Episode 33 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

671 M – Prabu Wiragati mendirikan kerajaan Saunggalah di Kuningan sebagai bawahan Galuh.
674 M – Maharani Shima naik tahta di Kerajaan Kalingga.
686 M – Sriwijaya menaklukkan pesisir Tatar Sunda. Tarusbawa mundur ke selatan dan memindahkan ibukota kerajaan ke pedalaman Pakuan Pajajaran (Bogor), sementara kota pelabuhan di Banten dan Jakarta diduduki oleh Sriwijaya.
695 M – Ratu Shima membagi kerajaannya menjadi dua: Kalingga Utara (Mataram) dan Kalingga Selatan (Sambara).
702 M – Mandiminyak menaiki tahta Galuh.
709 M – Sena (Bratasena) menaiki tahta Galuh.
716 M – Kudeta di Galuh. Purbasora menggulingkan raja Sena dari tahtanya. Sena lolos dan meminta perlindungan kepada Tarusbawa di Pakuan.
721 M – Sanjaya, putra Sena dan cucu Shima menyerbu Galuh untuk membalaskan dendam ayahnya. Indraprahasta menjadi daerah pertama yang ia taklukkan.
722 M – Sanjaya menaklukkan Saunggalah (Kuningan).
723 M – Sanjaya menyerbu istana Galuh, menewaskan Purbasora. Ia kemudian menobatkan dirinya menjadi raja Galuh. Pada tahun yang sama, Tarusbawa menikahkan putrinya dengan Sanjaya. Sanjaya otomatis menjadi penguasa Sunda dan Galuh sekaligus, menyatukan kedua negeri tersebut.
732 M – Ratu Shima wafat. Sanjaya mendirikan kerajaan Mataram (Medang i Bhumi Mataram). Ia menunjuk Tamperan sebagai penguasa Sunda-Galuh, dan Demunawan sebagai penguasa Saunggalah.
739 M – Galuh memerdekakan diri dari Sunda setelah petang saudara Manarah (Ciung Wanara) menjadi penguasa Galuh dengan gelar Prabu Jayaprakosa sementara putra Tamperan, Arya Bangah menjadi raja Sunda. Keduanya kemudian menjadi bawahan Sriwijaya.
752 M – Sriwijaya menaklukkan Kalingga.
759 M – Arya Bangah memerdekakan Sunda dari kekuasaan Galuh.
760 M – Panangkaran naik tahta menggantikan Sanjaya di Mataram. Gajayana mendirikan kerajaan Kanjuruhan di Jawa Timur.
770 M – Dinasti Sailendra berkuasa di Mataram.
775 M – Dharanindra menaiki tahta Mataram. Sailendra menjadi penguasa di Sriwijaya. Candi Borobudur mulai dibangun.
778 M – Pembangunan Candi Kalasan dan Candi Sari.
782 M – Prasasti Kelurak tentang sebuah bangunan suci (Candi Sewu) untuk arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya yang terletak di Kompleks Percandian Prambanan.
787 M – Sailendra menyerang Champa di Vietnam Selatan dan Chenla di Kamboja
789 M – Gajayana wafat. Kanjuruhan bersatu dengan Mataram.
792 M – Samaratungga menaiki tahta Mataram. Kompleks percandian Candi Sewu selesai dibangun.
798 M – Prabu Jayaprakosa (Ciung Wanara) wafat.
802 M – Penguasa Kamboja Jayawarman II memerdekakan diri dari kekuasaan Wangsa Sailendra dan mendirikan kerajaan Khmer.
819 M – Rakyan Wuwus naik tahta di Sunda bergelar Prabu Gajah Kulon. Ia menyatukan kembali kerajaan Sunda dan Galuh dalam satu pemerintahan.
825 M – Candi Borobudur selesai dibangun.
847 M – Wangsa Sailendra terusir dari Jawa. Rakai Pikatan dari wangsa Sanjaya menaiki tahta Mataram. Candi Prambanan dibangun.
856 M – Balaputradewa, seorang pangeran Sailendra dari Jawa menjadi Maharaja Sriwijaya. Dyah Lokapala (Kayuwangi) menaiki tahta Mataram.

880 M – Peristiwa Wuatan Tija yaitu Rakai Kayuwangi menganugerahi para pemuka desa Wuatan Tija karena telah berjasa menolong putranya yang bernama Dyah Bhumijaya yang diculik oleh Rakryan Landhayan (ayah Dyah Wawa). Para pemuka desa Wuatan Tija dan diantarkan kepada Maharaja Rakai Kayuwangi.
882 M – Gunung Merapi meletus.
899 M – Dyah Balitung menaiki tahta Mataram.
900 M – Mataram menjalin hubungan persahabatan dengan kerajaan-kerajaan Hindu di Filipina. Kebudayaan maju muncul di Blambangan.
905 M – Mataram pada zaman Dyah Balitung menaklukkan Bali.
924 M – Dyah Wawa naik tahta di Mataram.
927 M – Sriwijaya memulai invasi terhadap Mataram, Dyah Wawa terbunuh dan Mpu Sendok eksodus ke Jawa Timur.
929 M – Perang Sriwijaya-Mataram usai. Sisa prajurit Mataram pimpinan Mpu Sindok dibantu oleh rakyat Nganjuk berhasil mengalahkan pasukan Sriwijaya di desa Anjuk Ladang. Mpu Sindok mendirikan kerajaan Medang dan dinasti Isyana yang berpusat di Jawa Timur.
937 M – Prasasti Anjuk Ladang. Mpu Sindok mendirikan tugu di Nganjuk sebagai ungkapan kemenangan melawan pasukan Sriwijaya.
960 M – Gunung Merapi meletus.
985 M – Dharmawangsa Teguh menaiki tahta Medang.
986 M – Ketut Wijaya, seorang pangeran Mataram mendirikan kerajaan Wengker.
988 M – Medang menyerang kota Palembang di Sriwijaya.
990 M – Medang kembali menyerang Palembang dan berhasil mendudukinya.

Baca Juga: Bantar Bolang, Pandan Jati, Palintaran, Kisah Wali Paidi Episode 34 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

992 M – Pasukan Sriwijaya merebut kembali kota Palembang.
996 M – Epos Mahabharata diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa Kuno untuk pertama kalinya.
997 M – Prasasti Hujung Langit. Medang menduduki Lampung.
1016 M – Peristiwa Mahapralaya. Serangan Raja Wurawari dari negeri Lwaram (Ngloram) yang menewaskan Raja Dharmawangsa dan sebagian besar bangsawan Medang. Kerajaan Medang otomatis musnah.
1019 M – Airlangga mendirikan istana Watan Mas.
1025 M – Invasi Kerajaan Chola terhadap Sriwijaya. Airlangga mulai memperluas wilayah kekuasaan negerinya.
1028 M – Rajendra Chola menunjuk Sri Dewa sebagai raja baru Sriwijaya dibawah Dinasti Chola.
1030 M – Airlangga menaklukkan Hasin, Wuratan, dan Lewa. Sri Jayabupati menaiki tahta Sunda. Ia memerdekakan kerajaannya dari jajahan Sriwijaya.
1031 M – Airlangga menaklukkan Wengker. Lewa memberontak, namun berhasil ditumpas.
1032 M – Ratu Tulodong penguasa Lodoyong menyerang Airlangga dan menghancurkan istana Watan Mas. Airlangga berhasil lolos dan membangun ibukota baru di Kahuripan. Ia kemudian menundukkan Lwaram, membalaskan dendam Dharmawangsa.
1035 M – Mpu Kanwa menggubah naskah Arjunawiwaha. Pemberontakan raja Wengker.
1036 M – Airlangga membangun Asrama Sri Wijaya.
1037 M – Pemberontakan Wengker berhasil ditumpas. Airlangga berhasil menaklukkan seluruh Bumi Jawa.
1042 M – Airlangga memindahkan ibukota ke Dahanapura (Daha). Ia kemudian membagi Kahuripan masing-masing kepada kedua putranya: Samarawijaya di Panjalu dan Garasakan di Janggala. Airlangga kemudian pergi menyepi. Lodoyong menjadi negara yang merdeka kembali.
1044 M – Perang saudara antara Janggala dan Panjalu.
1049 M – Airlangga wafat dalam pertapaannya.
1052 M – Panjalu menjadi bawahan Janggala.
1066 M – Sriwijaya merdeka dari Chola.

Halaman:

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah