Jawa dan Sunda, Kisah Wali Paidi Episode 52 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

- 19 Januari 2022, 18:05 WIB
Ilustrasi - Jawa dan Sunda, Kisah Wali Paidi Episode 52 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Ilustrasi - Jawa dan Sunda, Kisah Wali Paidi Episode 52 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket /Nejc Kosir/Pexels

Tak Heran, Raja Majapahit Hayam Wuruk memilih untuk meminang putri Sunda Dyah Pitaloka sebagai permaisuri untuk menjalin kembali tali persaudaraan.

Namun, di masa hayam wuruk inilah terjadi tragedi Bubat.

Mahapatih Gajah Mada telah memasukkan Sunda dalam Sumpah Palapa nya untuk ditaklukkan, namun nampaknya pihak keluarga kerajaan dapat mencegahnya.

Namun Gajah Mada tetaplah Gajah Mada yang cerdas dan memang ahli strategi.

Akhirnya, momen itu pun datang, saat rombongan pengantin Kerajaan Sunda lengkap dengan pengawal dan pasukan dalam jumlah besar datang ke Majapahit dan ditempatkan di Lapangan Bubat.

Beberapa pejabat tinggi Majapahit yang diduga dikoordinir Gajah Mada mengumpulkan pasukan Majapahit yang sangat terlatih namun dalam jumlah sedikit untuk mengurangi kecurigaan pihak istana Majapahit.

Rombongan Sunda diberitahu bahwa hanya putri kerajaan yang boleh masuk ke istana untuk prosesi pernikahan.

Perlakuan ini di masa itu dianggap sangat menghina karena Sunda seolah dianggap sebagai daerah taklukan yang tidak punya daya tawar politik.

Kemudian terjadilah tragedi Bubat yang menewaskan Raja dan Putri Sunda beserta seluruh pengikutnya.

Hayam Wuruk murka dengan peristiwa ini dan ada indikasi terjadi perseteruan dengan Gajah Mada yang membuat Gajah Mada tidak lagi menjadi Mahapatih dan akhirnya menyepi jauh ke barat di Jawa Tengah tepatnya di deretan pegunungan aerasu selatan, sekaran tanah perhutani kedu selatan hingga meninggal dunia.

Halaman:

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah