Miris Melihat Wajah Bahasa Warga Negeri +62! Jus Badudu Menangis hingga Avril Lavigne Berujar: What The Hell

- 31 Januari 2023, 13:15 WIB
Inilah sebagian wajah bahasa Indonesia kita di era milenial yang kadang tidak sesuai kaidah Kamus Bahasa Besar Indonesia.
Inilah sebagian wajah bahasa Indonesia kita di era milenial yang kadang tidak sesuai kaidah Kamus Bahasa Besar Indonesia. /Ali A/

Mengapa DI JUAL harus digabung menjadi DIJUAL?

Karena "di" dalam kata tersebut bukan kata depan, melainkan awalan (prefiks). Yang berfungsi sebagai penanda kata kerja pasif.

Jadi harus ditulis digabung dengan kata yang mengikutinya, misalnya: dimakan, diminum, dibaca, dan ditulis.

Demikian juga dengan kata DI JAMIN, yang benar penulisannya adalah DIJAMIN. Karena "di" di sini bukan kata depan melainkan awalan atau prefiks.

Avril Lavigne, penyanyi asal Kanada, (seandainya jago bahasa Indonesia) membaca papan iklan sederhana itu, sangat mungkin dia akan misuh-misuh dalam bahasanya: "What the hell...!" (apa-apaan ini)

Bahkan Prof Dr H Jusuf Sjarif Badudu yang lebih dikenal dengan nama JS Badudu atau Jus Badudu akan menangis sesenggukan (keloro-loro:Jawa) jika sempat membaca papan iklan tukang service telepon seluler itu.

Baca Juga: Contoh Soal Sumatif Bahasa Inggris Kelas 1 Penilaian Harian beserta Kunci Jawaban:Unit 9 Kurikulum Merdeka

Bagaimana tidak, Jus Badudu yang pakar bahasa Indonesia itu sempat "disingkirkan" oleh Presiden Soeharto (Pak Harto) kala itu.

Penyebabnya sangat sepele, Pak Jus Badudu mengkitisi pidato Pak Harto (presiden ke 2 RI) itu yang mengucapkan kata "kan" menjadi "ken".

Misalnya:

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Ali Arifin Portal Pekalongan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah