PORTAL PEKALONGAN – Keadaan darurat telah diumumkan oleh Presiden Ekuador tentang sistem penjara yang terjadi bentrokan antara anggota geng penjara dan menewaskan sedikitnya 116 orang dan juga 80 orang mengalami luka.
Para pejabat mengatakan bahwa sedikitnya 5 orang tewas ditemukan di dalam penjara dalam posisi kepalanya terpenggal dalam kekerasan yang terjadi di dalam penjara Litoral di Guayaquil pada Selasa, 28 September 2021.
Dilansir PortalPekalongan dari Aljazeera.com, berdasarkan penuturan dari pihak yang berwenang peristiwa tersebut merupakan pertumpahan darah penjara terburuk yang pernah terjadi di negara tersebut.
Presiden Guillermo Lasso menetapkan keadaan darurat pada Rabu malam. Ini memberi kekuasaan kepada pemerintah untuk mengerahkan polisi dan tentara di dalam penjara.
Dalam konferensi persnya, Lasso mengatakan ia tidak dapat menjamin bahwa pihak berwenang akan mendapatkan kembali atas kendali penjara.
Dia menyebut bahwa pertumpahan darah tersebut ‘buruk dan menyedihkan’ dan ‘ia sungguh menyesalkan penjara justrud diubah menjadi pertikaian kekuasaan oleh geng-geng Kriminal.’ Katanya.
Dalam konferensi pers itu Lasso mengatakan bahwa akan bertindak cepat untuk mendapatkan kendali penuh atas penjara Litoral dan mencegah supaya kekerasan tidak menyebar sampai ke masyarakat.
Tersebar gambar di media sosial yang menunjukan puluhan mayat di pavilium penjara Sembilan dan sepuluh, serta pemandangan yang sudah seperti medan perang.