Perbedaan Negara Turki Dulu dan Sekarang, hingga Alasan Meningkatnya Ribuan Pelajar Indonesia Kuliah di Turki

- 28 Januari 2022, 12:20 WIB
Ilustrasi Turki. Perbedaan Negara Turki Dulu dan Sekarang, hingga Alasan Meningkatnya Ribuan Pelajar Indonesia Kuliah di Turki
Ilustrasi Turki. Perbedaan Negara Turki Dulu dan Sekarang, hingga Alasan Meningkatnya Ribuan Pelajar Indonesia Kuliah di Turki /Pexels/Oziel Gomez

PORTAL PEKALONGAN - Pada tahun 2003, Turki disebut sebagai The sickman of Europe (orang sakit dari eropa) karena kondisi dari segala sisi yang tertinggal jauh dari negara Eropa lainnya.

Jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Turki sedikit itupun hanya kebetulan saja. Seperti yang kita ketahui, hal ini sangat berbeda dengan keadaan Turki yang sekarang. Simak perbedaan negara Turki dulu dan sekarang, hingga alasan ribuan pelajar Indonesia kuliah di Turki meningkat tiap tahunnya.

Setelah kejadian 2003 pada 17 tahun kemudian yaitu 2020, Turki mengalami perkembangan 180 derajat berbeda dari julukan The Sickman of Europe tersebut. Dalam dunia industri dan politik, Turki paling terlihat menonjol.

Baca Juga: Anda Siswa Indonesia Ingin Kuliah di Turki? Ini Dia Peluang dan Alternatif Pendidikan yang Bisa Kamu Lakukan

Teknologi dan pendidikan berkembang sangat pesat, bahkan dalam daftar 1000 kampus terbaik sedunia, kampus Turki pun maju berjejeran memasuki penilaian tersebut.

Hal tersebut menjadikan pelajar Indonesia tak asing lagi di tanah Turki. Lalu, itulah bukti dari perbedaan negara Turki dulu dan sekarang serta alasan meningkatnya ribuan pelajar Indonesia kuliah di Turki tiap tahunnya.

Tak hanya meningkatnya pelajar Indonesia yang kuliah di Turki tiap tahunnya, perbedaan Turki dulu dan sekarang juga menjadikan kampus-kampus Turki mulai dipenuhi mahasiswa dari seluruh penjuru dunia. Hal itu menjadikan salah satu keunggulan dari penilaian akreditasi serta rangking setiap Universitas Turki. Semakin banyak mahasiswa asing, semakin tinggi rangkingnya.

Baca Juga: Instanbul adalah Ibu Kota Turki? Simak Sejarah antara Ibu Kota Turki sampai Asal-Usul Kucing Anggora

Sekitar mulai dari 2018, jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Turki meningkat pesat. Bisa di hitung ada 5.000± WNI yang hidup di Turki namun 2.800± nya adalah pelajar Indonesia.

Semua tersebar rata di seluruh kota Turki, bahkan di perbatasan negara Turki dan negara lainnya seperti Iran, Georgia dan Bulgaria pun terdapat orang Indonesia. Hal ini menjadikan orang Turki bersahabat baik dengan warga Indonesia yang tinggal di Turki.

Lalu, mengapa memilih negara Turki untuk melanjutkan kuliah? Jawabannya adalah Turki negara muslim yang maju, biaya kuliah dan hidup yang murah, dan banyak tawaran Beasiswa.

Tak hanya itu, bahkan banyak agen Indonesia yang menerbangkan mahasiswa Indonesia ke Turki, salah satunya yaitu Nadsabil.

Baca Juga: Ingin Kuliah di Turki? Anda Harus Tau Keistimewaan Kota Eskişehir Tempat Anadolu University Bersinggah

Dengan mandiri maupun beasiswa, pemerintah Turki mensubsidi habis-habisan semua yang terkait dengan perguruan tinggi. Sehingga tak heran jika setiap Universitas memiliki ratusan laboratorium untuk riset.

Namun demikian, karena banyaknya Universitas di Turki, pastinya ada yang baik dan buruk. Hal ini perlu diperhatikan para calon mahasiswa Indonesia yang memiliki tekat kuliah di Turki.

Asal-asalan memilih kota, yang penting bisa kuliah di luar negeri dan dibilang hebat oleh keluarga yang di Indonesia. Tanpa melihat kualitas Universitasnya. Padahal, ada beberapa Universitas Indonesia yang jauh lebih hebat dan tinggi rangkingnya daripada Universitas Turki.

Dalam kasus ini, banyak sekali mahasiswa Indonesia yang salah memilih Universitas maupun jurusan. Mereka belum paham kualitas diri mereka masing-masing. Pada akhirnya hanya berserah diri membayar agen yang hanya bisa menerbangkan mereka tanpa mencari kualitas diri mereka dan tanpa memperdulikan Universitas yang baik dan cocok untuk mereka, bukan Universitas yang mereka mau.

Baca Juga: Kamu Pecinta Sejarah yang Ingin Kuliah di Turki? Inilah Fakta Kota Bolu, Salah Satunya Abant Izzet Baysal Univ

Karena yang mereka mau belum tentu yang terbaik untuk mereka, secara mereka hanya mengenal namanya tanpa mencari informasi. Sehingga pada akhirnya, mereka masuk ke dalam Universitas yang kurang layak, bahkan beberapa dari calon mahasiswa Indonesia ada yang berani menduplikat berkas persyaratan kuliah demi bisa berangkat ke Turki tanpa mengenali kualitas dirinya sendiri.

Hal ini dikarenakan calon mahasiswa malas menggali informasi, dan terlalu berserah kepada orang lain. Padahal, informasi bisa mudah didapatkan di laman web atau Google seperti membaca artikel ini.

Selain itu, calon juga bisa menghubungi agen kepercayaan untuk bimbingan mencari Universitas sesuai skill masing-masing, sehingga mereka tidak salah memilih Universitas, carilah agen yang menyediakan berbagai guru bimbingan setiap kotanya agar calon mahasiswa tidak kesusahan dalam memilih.***

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah