Dari KTT Ke-43 ASEAN, Sesi Retreat Hasilkan Dokumen Tinjauan Pemimpin Soal Penyelesaian Isu Myanmar

- 6 September 2023, 02:08 WIB
Pertemuan para pemimpin negara ASEAN pada Sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa 5 September 2023.
Pertemuan para pemimpin negara ASEAN pada Sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa 5 September 2023. /BPMI Setpres/Rusman/

 

PORTAL PEKALONGAN - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang mempertemuan para pemimpin negara anggota ASEAN, pada sesi retreat yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Selasa 5 September 2023, menghasilkan satu dokumen yang telah disepakati bersama.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, pada pertemuan itu telah disahkan satu dokumen tinjauan para pemimpin ASEAN soal implementasi lima poin konsensus (5PC) dalam penyelesaian isu Myanmar yaitu ASEAN Leaders Review and Decision on the Implementation of Five Point Consensus.

“Mengenai masalah Myanmar, para pemimpin mereviu implementasi dari Five Point of Consensus sesuai dengan mandat dari KTT 40 dan 41. Kesimpulannya tidak ada kemajuan yang signifikan dalam implementasi Five Point of Consensus,” ujar Retno Marsudi kepada media, Selasa 5 September 2023.

Baca Juga: Dari KTT Ke-43 ASEAN, Presiden Jokowi: Kesatuan dan Sentralitas ASEAN Kunci Utama Hadapi Tantangan Dunia

Dilansir Portalpekalongan.com dari laman Presidenri.go.id, Rabu 6 September 2023, Retno Marsudi juga menyampaikan bahwa para pemimpin negara memutuskan Five Point of Consensus tetap menjadi rujukan utama dalam penyelesaian permasalahan di Myanmar. Semua pemimpin negara memahami situasi rumit dan tidak mudah yang saat ini masih terjadi di Myanmar.

“Setelah melakukan diskusi para pemimpin memutuskan Five Point of Consensus tetap menjadi rujukan utama, desak penghentian kekerasan, melanjutkan engagement dengan para stakeholder,” imbuhnya.

Selain itu, menurut Retno, pada pertemuan tersebut para pemimpin negara sepakat membentuk troika untuk keberlanjutan penanganan isu Myanmar. Langkah untuk membentuk troika diambil karena para pemimpin negara meyakini bahwa situasi tersebut tidak akan berubah secara signifikan dalam satu tahun.

Baca Juga: Buka KTT ASEAN Ke-43, Presiden Jokowi Tegaskan Kapal Besar ASEAN Terus Melaju Tanpa Perpecahan

“Karena komitmen ASEAN untuk terus membantu rakyat Myanmar, maka disepakati pembentukan troika antara current chair, previous chair, and next chair. Keterwakilan nonpolitis Myanmar dipertahankan. Keketuaan ASEAN 2026 akan dipegang oleh Filipina,” imbuhnya.

Sementara itu terkait bantuan kemanusiaan, Menlu Retno memastikan komitmen ASEAN untuk melanjutkan pengiriman bantuan ke Myanmar. Para pemimpin negara mengapresiasi upaya Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN dalam meningkatkan pengiriman tersebut.

Baca Juga: Revitalisasi TMII Telah Selesai, Presiden Jokowi: Nikmati Wajah Baru TMII

“Untuk bantuan kemanusiaan terjadi kemajuan, yang semula hanya harus dilakukan melalui kanal dari SIC maka sekarang AHA Centre sudah dapat melakukan bantuan kemanusiaan ke pihak-pihak yang memerlukan,” kata Retno Marsudi.***

Editor: Ali A

Sumber: Presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x