PORTAL PEKALONGAN - Dana bantuan sosial tunai atau BST dibagikan secara simbolik oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada 169.450 keluarga di Semarang. Penyaluran bansos dilakukan di Kantor Pos Besar, Jalan Pemuda Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 24 Agustus 2021.
Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Harso Susilo menuturkan bantuan sosial dari Pemprov Jateng cair lebih lama. Hal ini dikarenakan pihak pemerintah perlu memastikan data lebih lanjut supaya tidak ada penerima ganda.
"Kita hati-hati sekali sampai sekarang. Kita 169.450 kepala keluarga se-Jawa Tengah, per kepala keluarga Rp200.000 kami rencanakan selama dua bulan. Jadi pertama ini Agustus, tahap kedua September dan penyalurannya kami melalui PT POS," tandasnya.
Baca Juga: LENGKAP, Jadwal TV Rabu 25 Agustus 2021: RCTI, SCTV, NET TV, MNCTV, dan GTV
Eny Farida, salah satu warga Kota Semarang yang menerima bansos ini tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Bagaimana tidak, selain menerima bantuan sosial tunai dari Pemprov Jateng, dia juga mendapatkan bonus.
Bonus sebesar Rp200.000 itu dia dapatkan dari Gubernur Ganjar Pranowo yang saat itu hadir untuk menyerahkan secara simbolis bantuan sosial tunai yang diselenggarakan Dinas Sosial Provinsi Jateng.
"Alhamdulillah tadi Rp200.000, ditambahi lagi (dari Pak Ganjar) Rp200.000," ujar ibunda dari anak penyandang disabilitas itu.
Eny hanyalah ibu rumah tangga. Bantuan tersebut tentu sangat berguna untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar sekolah anaknya.
"Mudah-mudahan berkah untuk bayar sekolah," tuturnya.
Baca Juga: Diet Menurunkan Badan ala Dokter Saddam Ismail Menggunakan Telur, Berikut Caranya..
Hal yang sama juga dirasakan penerima lainnya, yakni Aziz. Tukang potong ayam itu senang mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng.
"Untuk kebutuhan sehari-hari, beli susu anak. Harapane ben ndang bar wae coronane," kata Aziz.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap bantuan ini bisa sedikit membantu kebutuhan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"Hari ini kita cairkan bantuannya itu agar masyarakat yang terdampak ini bisa sedikit lah membantu kebutuhan mereka," katanya.
Ganjar juga berharap, bantuan tidak tumpang tindih dengan bantuan lainnya dan bisa meng-cover yang belum terdata.
"Inilah pentingnya sebenarnya data-data calon penerima manfaat, kita bisa konsolidasikan insyaallah semua dapat bantuan dengan model gotong royong," tegas Ganjar.***