Contact Tracing, Jadi Kunci Utama Percepatan Penanganan Covid-19

28 Agustus 2021, 06:48 WIB
Contact Tracing, Jadi Kunci Utama Percepatan Penanganan Covid-19 /

PORTAL PEKALONGAN  –  Pelacakan kontak  atau contact tracing menjadi kunci utama dalam percepatan penanganan Covid-19, disamping Test Swab dan Treatment atau Pengobatan.

Kendala terbesar saat ini adalah contact tracing, dengan adanya resistensi di masyarakat akibat adanya stigma masyarakat terhadap penderita Covid-19 yang harus di hindari.

Percepatan penanganan Covid-19 melalui contact tracing, masyarakat harus menyadari serta memahami pentingnya keterbukaan agar dilakukan pelacakan yang tepat.

Baca Juga: Siswa Smansabara Juarai Lomba Desain Poster, Karyanya Dijadikan Media Promosi Dinas Kesehatan Banjarnegara

Hal tersebut disampaikan oleh Fasilitator dari Puskesmas Pagentan 2, Banjarnegara, Hidul Fitriayatno, S.Kep Ns MH, dalam Orientasi pembekalan materi Survelains Berbasis Masyarakat (SBM). Jumat, 27 Agustus 2021.

Penguatan dan Percepatan Respon Covid-19 bagi Team Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara.

“Kendala terbesar saat ini adalah tracing atau pelacakan. Hal ini terjadi karena ada banyaknya resistensi di masyarakat akibat adanya stigma masyarakat terhadap penderita covid-19 yang harus dihindari"

"Pemerintah mendorong masyarakat agar memahami pentingnya keterbukaan agar dapat dilakukan pelacakan dengan tepat” paparnya.

Baca Juga: Peran Serta Petugas TPS3R Desa Klampok Ikut Mendukung Berjalannya Program Lingkungan Bersih dari Sampah

Upaya penelusuran kontak erat atau contact tracing untuk melacak kasus positif Covid-19, masih jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO merekomendasikan contact tracing, kontak erat 1 banding 30. Namun, di Indonesia saat ini baru dilaksanakan 1 banding 1.

Untuk itu lewat kegiatan orientasi dan pembekalan materi ini diharapkan peran serta Team Sibat dapat optimal.

Untuk membantu satgas Covid-19 ditingkat desa sebagai upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Desa Sirkandi Banjarnegara Gelar Tradisi Sedekah Bumi, Kearifan Lokal Serta Wujud Rasa Syukur

Dalam kegiatan tersebut peserta juga dibekali dengan berbagai materi pendukung seperti pengenalan Survelains Berbasis Masyarakat, definisi kasus masyarakat, peran relawan, mengenal rumor dan dukungan Psikologis.

Sementara itu Kabid Pendidikan dan Relawan H. Agus Sutanto, S.Pd, M.Pd mewakili Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara mengatakan Program Penguatan dan percepatan Respon Covid-19 berbasis masyarakat yang merupakan program dari PMI Pusat dan KOICA (Korea International Cooperation Agency).

Baca Juga: Smart Farm Kebun Anggur Balatkertrans Klampok Sudah Mulai Dipersiapkan Sebagai Destinasi Wisata

Diharapkan dapat mencetak kader serta sumber daya relawan yang handal dan berkualitas dalam rangka bersama sama bersinergi membantu pemerintah utamanya dalam mengatasi pandemi Covid-19.

“apresiasi setinggi tingginya kepada Team Sibat Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan yang telah rela meluangkan waktu dan belajar untuk mengupgrade diri menjadi generasi millennial yang peduli terhadap kemanusiaan” paparnya.

Sinergitas yang telah berjalan dengan baik ini diharapkan dapat terus ditingkatkan sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar hingga level terkecil yakni lingkungan rumah dan tempat tinggalnya.

Baca Juga: ASN Pemprov Jateng Borong 1,1 Ton Cabai, Sesuai Perintah Gubernur Ganjar Pranowo

Program yang akan dijalankan hingga akhir September ini diharapkan juga menjadi semangat dan modal relawan desa utamanya Team Sibat untuk lebih mengexplore diri.

Team Sibat ini diharapkan dapat tampil membawa desanya lebih baik dalam berbagai hal tentunya dengan dukungan berbagai fihak terutama Pemerintah Desa.

Sehingga keberadaan mereka sebagai garda depan pelayanan sosial kemanusiaan tetap eksis tak termakan oleh usia.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Humas PMI Banjarnegara

Tags

Terkini

Terpopuler