Upaya penelusuran kontak erat atau contact tracing untuk melacak kasus positif Covid-19, masih jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO merekomendasikan contact tracing, kontak erat 1 banding 30. Namun, di Indonesia saat ini baru dilaksanakan 1 banding 1.
Untuk itu lewat kegiatan orientasi dan pembekalan materi ini diharapkan peran serta Team Sibat dapat optimal.
Untuk membantu satgas Covid-19 ditingkat desa sebagai upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Desa Sirkandi Banjarnegara Gelar Tradisi Sedekah Bumi, Kearifan Lokal Serta Wujud Rasa Syukur
Dalam kegiatan tersebut peserta juga dibekali dengan berbagai materi pendukung seperti pengenalan Survelains Berbasis Masyarakat, definisi kasus masyarakat, peran relawan, mengenal rumor dan dukungan Psikologis.
Sementara itu Kabid Pendidikan dan Relawan H. Agus Sutanto, S.Pd, M.Pd mewakili Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara mengatakan Program Penguatan dan percepatan Respon Covid-19 berbasis masyarakat yang merupakan program dari PMI Pusat dan KOICA (Korea International Cooperation Agency).
Baca Juga: Smart Farm Kebun Anggur Balatkertrans Klampok Sudah Mulai Dipersiapkan Sebagai Destinasi Wisata
Diharapkan dapat mencetak kader serta sumber daya relawan yang handal dan berkualitas dalam rangka bersama sama bersinergi membantu pemerintah utamanya dalam mengatasi pandemi Covid-19.
“apresiasi setinggi tingginya kepada Team Sibat Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan yang telah rela meluangkan waktu dan belajar untuk mengupgrade diri menjadi generasi millennial yang peduli terhadap kemanusiaan” paparnya.