Berikutnya giliran Hilda Kusumawardani yang membuat Ganjar terkesan.
Hilda maju untuk bernyanyi lagu wajib Satu Nusa Satu Bangsa dan tembang Jawa Gugur Gunung. Saat menembang Gugur Gunung, semua yang ada di Sanggar seketika itu ikut bernyanyi bersama.
Terakhir adalah Kondang Kalimasada, dalang cilik yang masih kelas 1 sekolah dasar. Di hadapan Ganjar, Kondang menunjukkan kelincahannya memainkan wayang.
Sabetan-sabetannya juga terlihat sudah sangat terlatih saat memainkan lakon Anoman Buto.
Ternyata Kondang sudah dikenalkan dan diajari mendalang dan karawitan sejak masih TK.
Menurut Ganjar Pranowo, keberadaan Sanggar Budaya SKWL Nusantara di tengah pemukiman tersebut menjadi ruang yang bagus untuk upaya pelestarian dan pengembangan budaya.
Apalagi sanggar yang dikelola oleh Ki Gondo Wartoyo itu mengajari anak-anak dari TK-SD untuk berlatih dan belajar budaya Jawa, khususnya karawitan, pedalangan, dan tembang.
"Menarik kan, ini ada sanggar cukup sederhana terus kemudian membuka ruang kepada anak-anak kita untuk bisa berlatih berkesenian. Tidak hanya nguri-uri tetapi juga memperkenalkan karena ini anak-anak yang sangat muda ya," ujar Ganjar.