Penataan Kawasan MAJT Dipercepat, dari Keanggunan Arsitektur Masjid dan Wilayah Ramah dengan Kicauan Burung

- 14 Juni 2023, 21:54 WIB
Suasana rapat pleno MAJT yang dihadiri Penasihat Kiai Ali Mufiz MPA (tengah), membahas program penataan ulang kawasan MAJT harus selesai sebelum 2023
Suasana rapat pleno MAJT yang dihadiri Penasihat Kiai Ali Mufiz MPA (tengah), membahas program penataan ulang kawasan MAJT harus selesai sebelum 2023 /Dwi Widiyastuti/Dokumen pribadi

PORTAL PEKALONGAN – Penataan kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan dipercepat. Masjid megah ini sudah banyak yang harus direnovasi dari berbagai segi. Mulai dari Keanggunan arsitek masjid, wilayah yang rindang dan ramah kicauan burung, dan tempat yang nyaman bagi wisatawan.

Kawasan MAJT yang dibangun di atas area seluas 10 hektar ini, tetap akan mempertahankan estetika lingkungan, konservasi dan latar filosofis yang selama ini menjadi karakternya.

Penataan ini dilakukan berdasarkan hasil rapat pleno pengurus, pada Selasa 13 Juni 2023. Rapat tersebut dihadiri Pelaksana Pengelola (PP) MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, didampingi Sekertaris Drs KH Muhyiddin MAg, kepada Pers, Rabu 14 Juni 2023,menjelaskan rencana menata ulang kawasan tersebut.

Baca Juga: Bakso Alternatif, Siasati Harga Daging Mahal Cara Cerdik Tukang Bakso tetap Dapat Cuan

Dalam rapat pleno yang dihadiri Penasihat MAJT Drs KH Ali Mufiz, MPA, mantan Gubernur Jawa Tengah, memutuskan misi penataan ulang sebagai upaya rebranding MAJT, yang tujuannya untuk memberi penyegaran dan kenyamanan masyarakat luas termasuk wisatawan.

Pembenahan kawasan MAJT. lanjut Prof Noor Achmad, sebagai sesuatu yang urgen dan tidak dapat ditunda, mengingat MAJT yang sarat dengan situs penting dan bersejarah, diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2006, Maka dari sisi usia, saatnya untuk ditata ulang. Konsep tata ulang kini sedang digodog oleh tim perancang yang dimiliki MAJT dan selanjutnya akan dikonsultasikan kepada para ahli biar semakain komprehensif.

Penataan ulang, diarahkan terhadap situs-situs sudah tidak rapi, misalnya kawasan hijau yang selama ini dihuni oleh puluhan pohon trembesi akan diganti dengan tanaman sejenis tapi berbiji yang akarnya tidak merusak bangunan.

Baca Juga: Kupat Pecel Paweden, Temukan Sensasi Rasanya yang Tak Goyah dari Terpaan Zaman

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Humas MAJT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x