PORTAL PEKALONGAN - Kisah pilu dan tragis ini diharapkan tidak akan terjadi lagi di tengah keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Rasa peduli antaranggota keluarga, antarteman dan guru di sekolah, dan antarsesama warga masyarakat, diharapkan bisa mencegah seseorang mengalami masalah berkelanjutan hingga stres, depresi, dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, yakni bunuh diri.
Diduga mengalami stres atau depresi, seorang siswi SMK di Kabupaten Pekalongan ditemukan telah mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pintu kamarnya.
Baca Juga: Rokok Kretek Filter Penyumbang Kemiskinan di Jateng, BPS: Sumbangan Terbesar Kedua setelah Beras
Korban berinial M (16 tahun) ini diduga sedang bermasalah tetapi tidak mau terbuka dengan orang-orang terdekat atau berkonsultasi dengan guru bimbingan konseling di sekolah, sehingga tidak menemukan jalan keluar. Hal ini karena ada keanehan saat korban ditemukan sudah tidak bernyawa, yakni korban mengenakan seragam siswi SMP lengkap dengan hijabnya. Padahal korban adalah siswi SMK.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh kakaknya, berinisial E. Saat itu E berniat mengambil sarung untuk shalat Subuh di kamar adiknya.
"Nah pertama kok sulit dibuka pintunya," cerita E kepada wartawan, Rabu 13 September 2023.
Di luar dugaan, pintu itu sulit dibuka karena tertahan tubuh adiknya yang menggantung. Saat berhasil membuka pintu, E terkejut melihat adiknya sudah tewas dalam kondisi menggantung.