Pengukuhan Pengurus BWI, Prof M Nuh: Wakaf Transformasi Nilai Ekonomi dan Diri Umat

- 9 Desember 2023, 21:00 WIB
Prof M Nuh yang saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana BWI
Prof M Nuh yang saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana BWI /Dwi Widiyastuti/Dokumen Pribadi

Saudagar kaya raya negosiasi dengan nakhoda kapal untuk membeli sebagian besar pelampung yang ada. Sebuah pelampung yang di darat harganya hanya Rp100 ribu, dijual oleh nakhoda kapal Rp100 juta. Saudagar kaya raya itu membeli 10 buah, 1 untuk dirinya sendiri, 2 untuk pengawalnya, 2 untuk pegawainya, dan 5 untuk keping uang emas.

"Itulah yang dinamakan transformasi nilai," kata Prof M Nuh.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia (22 Oktober 2009 - 20 Oktober 2014) itu menambahkan, bahwa mungkin apa yang kita lakukan di dunia terlihat sederhana, tapi nanti bisa ada transformasi nilai yang luar biasa di dunia selanjutnya, yakni di alam barzakh.

"Yang kita lakukan terlihat sederhana di dunia, tapi nilainya menjadi luar biasa di alam akhirat. Itulah mata rantai perwakafan."

Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya (2003–2006) itu mengajak seluruh pengurus perwakilan BWI di Jateng untuk bersyukur.

"Bersyukur untuk apa? Bersyukur karena bisa bersyukur. Karena sangat sedikit hamba Allah yang bisa bersyukur. Juara itu selalu sedikit. Yang namanya imam itu sedikit daripada makmum. Kalau mau jadi juara, harus memegang konsep syukur," kata M Nuh yang kini menjadi dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Biomedik, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Dikisahkan pula oleh Prof Nur tentang perjalanan hidup. Hidup diawali di alam ruh, ditanya, alastu birabbikum, waktu itu kita menjawab "Iya Tuhanku". Kemudian di alam rahim, di alam dunia, kemudian mati di alam barzakh, hingga alam pembalasan masuk surga atau neraka.

"Yang penting di setiap fase kehidupan kita memiliki bekal. Bisnis yang untungnya tebal itu ternyata wakaf, bekal kita di akhirat kelak."

Baca Juga: Selama 2023, Jateng Ekspor 57 Ton 'Emas Putih' Senilai Rp1,6 Triliun, Meningkat 42,5% Dibanding 2022

Prof M Nuh mengibaratkan manusia sedang dalam perjalanan menuju Arab Saudi, maka wajib membawa bekal mata uang real. Kalau tujuannya ke Eropa ya wajib bawa bekal mata uang Euro.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah