Habib Ja'far: Ajaran Islam Tentang Kedaulatan Diri

30 November 2022, 13:12 WIB
Habib Husein Ja’far /TIktok Habib Husein Ja'far/

PORTAL PEKALONGAN - Di dalam teori kedaulatan Tuhan, Tuhanlah yang memiliki kuasa terhadap segala hal, baik itu alam maupun manusia.

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang sempurna.

Ciri kesempurnaan manusia adalah dalam kehidupannya memiliki peraturan-peraturan yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Percaya Santet dan Sihir Itu Ada, Ustadz Abdul Somad: Diceritakan dalam Al-Quran

Tujuan utama Allah SWT menciptakan jin dan manusia adalah untuk mengabdi, beribadah, menyembah hanya kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, segala hal yang dikerjakan dan diperbuat dalam kehidupan manusia di dunia ini, di akhirat pasti akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Hal ini dijelaskan dalam Surat Al Isra ayat 36:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا (٣٦)

Artinya: Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.

Baca Juga: Stacey Ryan Main ke Rumah Nagita Slavina, Intip Keseruannya!

Dari ayat diatas menunjukan bahwa islam mengajarkan kedaulatan diri karena setiap orang akan mempertanggungjawabkan amalanya sendiri di depan Tuhan.

Menurut Habib Husein Ja'far Al Hadar atau yang kita kenal dengan Habib Ja'far, di hari yaumil hisab nanti kita semua akan mempertanggungjawabkan amalan kita masing-masing.

"Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa di akhirat nanti pada hari perhitungan, orang tua akan lupa pada anaknya, anaknya akan lupa dengan orang tuanya, untuk menunjukkan bahwa itu memang kedaulatan diri anda Masing-masing, " paparnya.

Dari situlah kita dapat memetik sebuah pelajaran bahwa, apa yang kita perbuat akan dimintai pertanggungjawaban masing-masing. Tidak bisa saling membatu seperti pada kehidupan di dunia.

Jika seseorang mempengaruhi kepada orang lain baik positif ataupun negatif akan ada reward masing-masing.

Baca Juga: Ingin Hidup Berkah, Ini yang Harus Dilakukan Menurut Ustadz Abdul Somad

Apabila mempengaruhi hal postif maka akan dihitung amal baik dan mendapatkan reward sebagai dakwah.

Namun jika mempengaruhi hal negatif, maka akan mendapatkan reward sebagai bentuk keburukan dirinya, dan tidak ada kaitannya dengan pihak luar.

Semoga kita mampu untuk selalu mempengaruhi hal - hal positif kepada orang lain sehingga, kita reward dakwah, akan selalu tersandang pada diri kita.***

Editor: Arbian T

Sumber: Youtube Ini Baru Islam

Tags

Terkini

Terpopuler