Saat Peristiwa Isra Mi'raj, Apakah Jibril Menemani Rasulullah ke Sidratul Muntaha? Begini Penjelasannya ...

14 Februari 2023, 06:12 WIB
Ilustrasi tekait peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw ke Sidratul Muntaha. /Freepik/


PORTAL PEKALONGAN - Dalam sebuah forum tanya-jawab Mahad Bimbingan Islam, seorang santri menanyakan terkait peristiwa Isra Mi'raj kepada Ustadz Mu’tashim Lc MA.

''Assalamualaikum Ustadz. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan kepada Ustadz dan keluarga. Afwan izin bertanya saat peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw ditemani oleh malaikat Jibril. Apakah malaikat Jibril menemani Rasulullah Saw ke Sidratul Muntaha? Syukron ustadz Jazakumullah Khair," tanya santri itu.

Ustadz Mu’tashim menjelaskan, memang ada sebagian riwayat yang menyebutkan hal tersebut, bahwa malaikat Jibril tidak ikut serta bersama Rasulullah ketika naik ke Sidratul Muntaha. Namun para ulama berselisih terkait sanad yang di dalamnya, sehingga sebagian ulama melemahkan hadist tersebut.

Baca Juga: Inilah Khutbah Iblis pada Hari Kiamat, Ustadz Firanda Andirja: Sangat Menyentuh Hati Para Pengikutnya

Alqodi Iyadh Rahimahullah ta`ala berkata, "Annaqos menyebutkan dari Ibnu Abbas dalam kisah Isra Mi'raj-nya Rasulullah Saw dalam firman Allah Swt."

ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى

“Kemudian dia mendekat (pada Muhammad), lalu bertambah dekat .” (Annajm : 8)

Rasulullah Saw berkata ,”Jibril memisahkan diri dariku, segala suara terputus dan aku mendengar kalimat Rabbku seraya berkata, 'Tenangkan hatimu ya Muhammad, mendekatlah.. mendekatlah'.” (Assyifa 1/202).

Berkata Alkhatib Albaghdadi rahimahullah ta'ala, ”Aku bertanya kepada Aba Bakr Albarqony tentang Annaqqos, beliau berkata, ”Seluruh hadist-nya adalah munkar. Dan berkata kepadaku orang yang telah mendengar dari Aba Bakr ketika menjelaskan tentang tafisr Annaqqas beliau berkata, ”tidak ada padanya hadist shahih”. (Tarikh baghdad; 2/606)

"Di sisi lain, sebagian ulama menguatkan pendapat yang menyatakan bahwa Jibril tidak ikut bersama Rasulullah ketika naik ke Sidratul Muntaha, sebagaimana yang disebutkan dalam hadist berikut, pada kalimat 'Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha’ pada riwayat dan kalimat tersebut tidak dijelaskan keberadaan jibril yang menyertai Nabi menunjukkan bahwa Jibril tidak bersama Rasulullah," kata Ustadz Mu’tashim, sebagaimana dilansir Portalpekalongan.com dari Bimbinganislam.com, Selasa 14 Februari 2023.

Baca Juga: Cara Menghentikan Kecanduan Nonton Video Porno dan Onani, Begini Penjelasan Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

Ustadz Mu’tashim pun menyebutkan hadist yang dimaksudkan terkait dengan peristiwa Isra dan mi`raj-nya Nabi Muhammad Saw. Di antaranya hadits shahih yang menyebutkan kisah ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, dari sahabat Anas bin Malik: Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Didatangkan kepadaku Buraaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Maka saya pun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan sholat 2 rakaat kemudian keluar. Kemudian datang kepadaku Jibril ‘alaihis salaam dengan membawa bejana berisi khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata: “Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril ‘alaihis salaam meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad”. Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi ‘Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya shallawatullahi ‘alaihimaa, beliau berdua menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Baca Juga: Bingung Mengenali Dukun Berkedok Ustadz? Inilah 13 Ciri-ciri Dukun!

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Yusuf ‘alaihis salaam yang beliau telah diberi separuh dari kebagusan(wajah). Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Idris alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya: “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” (QS. Maryam:57).

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Harun ‘alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keenam) dan saya bertemu dengan Musa. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Baca Juga: Al-Ihsan adalah Derajat Tertinggi Umat Islam, Bagaimana Cara Mencapainya?

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad” Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab, “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim. Beliau sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi.

Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, dia pun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya

Lalu Allah mewahyukan kepadaku. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Musa ’alaihis salam. Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”. Saya menjawab: “50 shalat”. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra`il”. Beliau bersabda: “Maka saya pun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata: “Allah mengurangi untukku 5 shalat”. Dia berkata: “Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”.

Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman:“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kebaikan'.

Baca Juga: Merasa Terzalimi? Bukan Balas Dendam tapi Balas Doa, Ini Doanya!

Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya”. (H.R Muslim 162).

Demikian penjelasan Ustadz Mu’tashim Lc MA terkait pertanyaan saat peristiwa Isra Mi'raj, apakah malaikat Jibril menemani Rasulullah Saw ke Sidratul Muntaha? Wallahu a`lam.***

Editor: Arbian T

Sumber: Bimbinganislam.com

Tags

Terkini

Terpopuler