Buya Yahya Jelaskan Cara Wudhu yang Benar, Niat Tidak Harus Bahasa Arab

- 11 Agustus 2021, 17:27 WIB
Buya Yahya Jelaskan Cara Wudhu yang Benar, Niat Tidak Harus Bahasa Arab
Buya Yahya Jelaskan Cara Wudhu yang Benar, Niat Tidak Harus Bahasa Arab /Tangkap Layar / Vidio YouTube Al-Bahjah TV

 

Portal Pekalongan - Berikut adalah penjelasan Buya Yahya mengenai cara wudhu yang benar.

Salah satau syarat sah shalat adalah suci dari hadats kecil, itu bisa dihilangkan dengan wudhu. Buya Yahya menyampaikan cara wudhu yang benar.

Wudhu itu menggunakan air suci, namun jika tidak ada air belum tayamum, menggunakan debu. Dalam kondisi darurat wudhu dengan menggunakan air segelas juga bisa.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Rasa Nyeri Haid Secara Alami, Simak Resep dari dr. Zaidul Akbar

Dilansir Portal Pekalongan dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya mengatakan bahwa segelas air saja sebenarnya sudah cukup untuk berwudhu.

Dikatakan, berwudhu dengan segelas air bisa dilakukan jika dalam kondisi darurat.

"Wudhu itu yang pertama adalah niat. Niatnya waktu membasuh wajah" ujar Buya Yahya memulai penjelasannya.

Buya Yahya juga menuturkan bahwa niat wudhu sendiri boleh menggunakan bahasa apa saja dan tidak harus dalam bahasa Arab.

"Ingsun niat wudhu. Aku niat wudhu," kata Buya Yahya mencontohkan niat wudhu dalam dua bahasa selain Arab.

Untuk perkara membasuh wajah, Buya Yahya mengatakan tidak harus dengan cara mengguyur atau menggunakan air yang banyak.

Menurut Buya, membasuh wajah cukup dilakukan dengan air yang menggenang di tangan.

"Asalkan air sudah menggenang di tangan, itu sudah sah," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah tersebut.

Baca Juga: Menteri Perdagangan Syaratkan Masuk Mall Pakai PCR, Begini Komentar Muannas Alaidid dan Tompi

Dilanjutkan Buya Yahya bahwa membasuh wajah sekali saja sudah cukup. Sedangkan, membasuh tiga kali merupakan sunah.

Oleh karena itu, segelas air pun menurut Buya sudah cukup untuk berwudhu.

Sebagai tambahan, Buya Yahya memaparkan bahwa batas membasuh wajah adalah antara batas rambut (di atas dahi) hingga dagu serta antara dua tulang lunak kecil yang menonjol di dekat lubang telinga kanan dan kiri.

Setelah membasuh wajah, selanjutnya adalah membasuh kedua tangan.

Sama seperti membasuh wajah, membasuh kedua tangan menurut Buya Yahya juga cukup dilakukan dengan air yang menggenang di tangan.

"Asalkan dari awalnya menggenang (di tangan). Tapi kalau tidak menggenang, mengusap, tidak sah," imbuh Buya Yahya.

Sang Buya mengatakan pula bahwa membasuh kedua tangan pun wajibnya hanya satu kali dan sunahnya tiga kali.

Langkah wudhu yang selanjutnya adalah mengusap kepala.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi Selasa Malam, 19 Desa di Magelang Hujan Abu Vulkanik

Buya Yahya mengatakan yang harus diusap adalah rambut kepala yang berada di kepala.

"Misalnya rambutnya panjang menjulur sampai pinggul seorang wanita. Maka kalau membasuhnya rambut yang sudah di pinggul tidak sah," kata Buya Yahya memberi contoh.

Buya Yahya menambahkan bahwa posisi rambut yang diusap boleh di depan (atas dahi) ataupun belakang (di atas tengkuk), keduanya sama-sama sah.

Berbeda dengan wajah dan kedua tangan, rambut hanya perlu diusap dan bukan dibasuh, sehingga air tidak perlu menggenang dulu di tangan.

Jika seseorang tidak memiliki rambut, Buya Yahya mengatakan yang perlu diusap adalah kepalanya.

Untuk bagian telinga, Buya Yahya mengatakan bahwa bagian ini adalah sunah.

Sunah berarti tidak dilakukan pun tidak masalah, sama seperti berkumur dan membasuh hidung.

Baca Juga: BSU Gaji Pekerja Rp 1 Juta Sudah Masuk ke Rekeningmu? Yuk Cek Daftar Penerima

Yang terakhir yaitu membasuh kedua kaki hingga mata kaki. Karena membasuh, maka airnya juga menggenang.

Itulah penjelasan Buya Yahya mengenai cara wudhu yang benar. Semoga bermanfaat.***

Editor: A Zuhri

Sumber: YouTobe


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah