“Bukan seperti itu cara memandang Allah, terkadang orang yang tidak istighfar Allah bisa saja memaafkan. Allah mengampuni itu karena kehendah-Nya, bukan karena kamu beristighfar,” lanjutnya.
Lantas, Gus Baha mengatakan bahwa Allah SWT memaafkan dosa kita bukan karena istighfar tapi karena kehendak-Nya.
“Terkadang orang yang tidak istighfar, Allah bisa saja memaafkan. Makanya kata Imam Suyuthi ‘Allah bisa mengampuni dosa orang yang dikehendaki-Nya, walaupun dia tidak mau istighfar’. Kalau Allah menghendaki, kamu bisa apa?,” terangnya.
Gus Baha pun mengingatkan hidayah datang dari Allah SWT.
“Wahsyi itu mendapatkan hidayah karena doa minta hidayah atau karena kehendak Allah?Apa dia bisa berdoa meminta hidayah? Kenyataannya dia tiba-tiba dapat hidayah. Padahal dia membunuh orang yang paling disayang Kanjeng Nabi yaitu Sayyid Hamzah.
“Sayyidina Umar apa pernah berdoa meminta hidayah? Tiba-tiba dia langsung masuk islam,” lanjutnya.
Hal tersebut berarti bahwa semua tidak tergantung pada amal tetapi atas kehendak dari Allah SWT.
“Artinya apa semua itu tidak bergantung dengan amal tapi karena kehendak Allah makanya kata Imam Ghazali orang yang terllu percaya amal atau istighfar berlebihan. Apakah dia tidak berfikir?,” lanjutnya.