PORTAL PEKALONGAN – Setiap anak terlahir sudah dalam keadaan terinstal potensi fitrah keimanannya. Sebelum dilahirkan ke muka bumi, setiap kita pernah bertemu Allah dan bersaksi bahwa Allah benar adanya sebagai Rabb kita.
Walau kita lupa peristiwa persaksian itu, semua itu terekam kuat bahkan terinstal di dalam fitrah keimanan setiap bayi yang lahir.
Fitrah keimanan meliputi fitrah beragama, fitrah bertuhan, fitrah kesucian, fitrah "malu" dan "harga diri", fitrah moral dan spiritual dan fitrah berbuat baik.
Baca Juga: Umat Islam Wajib Tahu! Ini Amalan Cara Membersihkan Hati oleh Habib Abdullah Alaydrus
Dalam bahasa arab, 'fitrah' dengan segala bentuk derivasinya mempunyai arti belahan (syiqah), muncul (thulu), kejadian (al ibtida), dan penciptaan (khalqun). [1] Sifat pembawaan yang sejak lahir. [2]
Fitrah keimanan yang sudah ada dalam diri seorang anak, membuatnya memiliki kebaikan bawaan (innate goodness) yang berarti anak bukanlah kertas kosong yang bisa dibentuk, melainkan mereka adalah anak-anak yang harus kita rawat dengan baik dan tumbuhkan fitrahnya tersebut.
Tidak ada anak yang tidak mencintai Tuhannya dan kebenaran, kecuali fitrahnya telah cedera dan terkubur oleh pendidikan yang salah dan gegabah.
Baca Juga: Doa Menahan Marah Untuk Orang Tua dan Anak, Teh Ninih: Pintu Masuk Setan Bernama Marah
Jika fitrah keimanan ini tumbuh paripurna, maka kelak akan mengantarkan mereka menjadi peran penyeru kebenaran dan melakukan perubahan yang Allah ridai.
Banyak cerita tentang anak yang diberikan pendidikan agama terbaik sejak kecil oleh orang tuanya namun tidak menunjukkan akhlak yang terpuji dan mulia.