Network
PORTAL PEKALONGAN - Musibah kematian seseorang selalu menyisakan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan. Nabi muhammad SAW mengajarkan kepada umat muslim untuk mengunjungi orang yang terkena musibah, memberikan penguatan atau mengucapkan bela sungkawa untuk keluarga yang ditinggalkan.
Hal demikian biasanya disebut dengan istilah takziah. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan takziah? Dilansir oleh portalpekalongan.com dari oase.id.
Kata takziyah (التَّعْزِيَةُ) itu berasal dari kata Al-‘Azaa`( العَزَاءُ ) yang berarti bersabar/kesabaran atau bersabar atas segala yang hilang darinya. Sedangkan menurut Al-Imam An-Nawawy dalam Kitab Al-Adzkar, takziah artinya menyabarkan dan menyebutkan hal-hal yang menghibur shahibul mayyit (pemilik/keluarga mayit), mengurangi kesedihannya dan meringankan musibahnya.
Bahkan melakukan takziah kepada orang yang sedang berduka, Allah memberikan pahala yang luar biasa. Sebagaimana hadis riwayat Al-Tirmidzi dan Al-Baihaqi dari Abdullah bin Mas’ud, dari Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang bertakziah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti pahala yang didapat orang tersebut.”
Selain itu dalam hadis riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah ada seorang mukmin yang bertakziah kepada saudaranya tatkala tertimpa suatu musibah, melainkan Allah Swt akan memberinya pakaian dari pakaian kemuliaan pada hari kiamat.” ( HR.Ibnu Majah no.1601)
Islam telah mengatur hal apapun dengan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan adab, tanpa terkecuali dengan takziah. Seorang muslim yang melakukan takziah sebaiknya mengetahui adab yang dianjurkan.
Berikut, 6 adab yang harus diperhatikan saat takziah:
