Network
PORTAL PEKALONGAN - Nikmat merupakan segala sesuatu yang membuat seseorang merasa keenakan, segala kebaikan, bahkan segala kebahagiaan. Kata nikmat sering kita dengar dalam sebuah pembukaan acara dalam suatu majelis. Hanya saja sebagian dari kita, ketika mendengar kata nikmat ada yang langsung terbayang kepada kenikmatan duniawi beserta isinya.
Kenikmatan duniawi yang selalu diinginkan kebanyakan dari kita adalah nikmat punya mobil, rumah mewah, serta uang yang banyak. Karena dengan memiliki uang yang banyak, kita dapat membeli apa saja yang kita inginkan.
Baca Juga: Gus Baha: 6 Kunci Masuk Surga dan Menutup Pintu Surga Menurut Sayyidina Ali
Dengan mampu mebeli apa saja yang kita ingingkan, maka akan merasa senang dan Bahagia, sehingga akan beranggapan bahwa itulah nikmat. Padahal banyak di antara orang-orang kaya yang merasa hidupnya tidak bahagia. Hatinya merasa sempit, tidak tenang, tenteram, dan tidak damai.
Lalu apakah sesungguhnya kenikmatan yang hakiki dan nikmat tertinggi itu?
Melansir dari Portal Pekalongan.com melalui video unggahan kanal youtube Basuh Hati, KH. Ahmad Bahauidin Nursalim atau yang lebih kita kenal dengan panggilan Gus Baha menjelaskan tentang nikmat tetinggi kita itu Islam.
“Nikmat Terbesar itu Islam, dan ini harus kita tanamkan sehingga, di dunia tidak punya pangkat, tidak punya dunia itu biasa saja asalkan masih punya Islam,” ucap Gus Baha.
Nikmat Allah yang paling kekal itu tidak lain dan tidak bukan adalah ketika Allah SWT memberikan hidayah kepada kita berupa Islam. Sehingga kita dapat mengenal Ajaran Islam serta mengamalkannya.
Selain itu, kita juga dapat mengenal tauhid, kemudian mengamalkannya dan dapat membedakan dari lawannya, yaitu syirik, untuk menjauhinya.
