Menggapai Kesempurnaan Puasa Ramadhan, Prof Ahmad Rofiq: Kendaraan dari Amal Perbuatan Hati - 2

- 2 April 2023, 06:18 WIB
Prof Ahmad Rofiq Ketua PW DMI 2022-2027
Prof Ahmad Rofiq Ketua PW DMI 2022-2027 /Ali A/

“Tuannya bulan adalah bulan Ramadhan, dan tuannya hari adalah hari Jumat. Sekiranya hamba-hamba mengetahui apa (keutamaan) yang ada di dalam bulan Ramadhan, sungguh hamba-hamba akan mengharap bulan Ramadhan adalah seluruh tahun (Riwayat Ath-Thabrani).

Dasarnya adalah sabda Rasulullah saw yang di dalamnya dibedakan pahala shalat sunnah di Masjid: “Setiap amal Anak Adam dilipatgandakan, kebaikan dengan sepuluh kali padanannya hingga tujuhratus kali lipat. Allah berfirman, kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya langsung.

Puasa itu Perisai

Puasa itu perisai, dan apabila seseorang puasa maka janganlah berkata kotor, jangan berburu-buru, maka apabila seseorang mengumpatnya atau memeranginya, maka berkatalah: Sesungguhnya aku sedang puasa. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad di dalam kekuasaan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari wanginya minyak misik (kasturi). Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan, mereka bergembira saat berbuka dan saat berjumpa Tuhannya, bergembira dengan puasanya” (Riwayat Muslim). 

Baca Juga: Sehabis Lebaran, Kota Pekalongan Akan Tambah 13 Kampung KB Baru untuk Tingkatkan Hal Ini

Menjalankan dan menyempurnakan ibadah puasa: “Setiap amal Anak Adam dilipatgandakan, kebaikan dengan sepuluh kali padanannya hingga tujuhratus kali lipat, Allah berfirman, kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya langsung.

Puasa itu perisai, dan apabila seseorang puasa maka janganlah berkata kotor, jangan berburu-buru, maka apabila seseorang mengumpatnya atau memeranginya, maka berkatalah: Sesungguhnya aku sedang puasa. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad di dalam kekuasaan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari wanginya minyak misik (kasturi). Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan, mereka bergembira saat berbuka dan saat berjumpa Tuhannya, bergembira dengan puasanya” (Riwayat Muslim).

Yang dimaksud aroma mulut orang yang puasa, laksana wangi melebihi wanginya minyak Kasturi (misik) adalah mulut (lisan) yang dijaga kerat, “Setiap amal Anak Adam dilipatgandakan, kebaikan dengan sepuluh kali padanannya hingga tujuhratus kali lipat, Allah berfirman, kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya langsung. Puasa itu perisai, dan apabila seseorang puasa maka janganlah berkata kotor, jangan berburu-buru, maka apabila seseorang mengumpatnya atau memeranginya, maka berkatalah: Sesungguhnya aku sedang puasa. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad di dalam kekuasaan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari wanginya minyak misik (kasturi). Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan, mereka bergembira saat berbuka dan saat berjumpa Tuhannya, bergembira dengan puasanya” (Riwayat Muslim).

Baca Juga: Istri Pejabat Dishub DKI Pamer Kemewahan di Medsos, MAKI Minta KPK Lakukan Hal Ini

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x