Sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945, dan Pembacaan Teks Proklamasi

27 Juli 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi Menjelang HUT RI Ke-76, Simak Sejarah Kemerdekaan Indonesia hingga Dibacakannya Teks Proklamasi /Aset PRMN/

Portal Pekalongan - Sejarah kemerdekaam Indonesia pada 17 Agustus 1945 bukanlah hal yang mudah untuk diraih, pembacaan teks proklamasi sebagai tonggak berdirinya bangsa Indonesia.

Banyaknya pahlawan yang gugur untuk meraih kemerdekaan menjadi sejarah bangsa Indonesia dalam berjuang meraih kemerdekaan 17 Agustus 1945 hingga di bacakanya teks proklamasi.

Pembacaan teks proklamasi sebagai hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 menjadi salah satu peristiwa sejarah penting bagi bangsa Indonesia terutama tentang bagaimana Indonesia memulai hidup barunya usai terbebas dari penjajahan.

Baca Juga: Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Tonggak Berdirinya Bangsa Indonesia
Pada 17 Agustus 2021 nanti, Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-76.

Setiap tahunya selalu dibacakan teks proklamasi pada upacara peringatan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.

Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 menjadi tonggak berdirinya bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.

Berikut kilas balik sejarak kemerdekaan Indonesia dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Baca Juga: Pengin Jadi Sosok Teman yang Baik bagi Pasangan, Kamu Wajib Tahu Cara Ini..

Rangkaian peristiwa hingga dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta diawali oleh upaya Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 serta kota Nagasaki.

Tiga hari kemudian, akhirnya Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945

Golongan muda yang mengetahui kabar tersebut dari siaran Radio BBC milik Inggris pun mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memanfaatkan situasi dengan menyatakan proklamasi

Namun beberapa golongan tua menolak hal tersebut. Mereka tetap berpegangan pada tanggal 24 Agustus, tanggal yang ditetapkan oleh Marsekal Terauchi untuk waktu kemerdekaan Indonesia, ketika menerima Soekarno-Hatta-Radjiman di Dalat.

Baca Juga: Mitos atau Fakta! Makan Mi Instan Tiap Bisa Sebabkan Stroke, dr. Zaidul Akbar: Tidak Apa, Asal...

Pada tanggal 15 Agustus 1945. Para pemuda dibawah pimpinan Sukarni, Chairul Saleh, Wikana bersepakat untuk mengamankan dwitunggal bersama Ibu Fatmawati dan Guntur ke Rengasdengklok, dengan harapan agar mereka menuruti keinginan para pemuda.

Namun, sepanjang hari 16 Agustus 1945 itu, tidak tercapai kesepakatan apapun hingga sorenya, Ahmad Soebardjo yang datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskan dwitunggal.

Akhirnya mereka bersedia dengan jaminan oleh Soebardjo bahwa proklamasi akan terjadi esok hari.

Baca Juga: Kapolres Pekalongan, Purbalingga, danTegal Kota Dijabat AKBP Arief Fajar, AKBP Era Johny , dan AKBP Rahmad

Malam harinya, rombongan berangkat ke Jakarta, menuju rumah Laksamana Maeda di Meiji Dori No. 1 untuk membahas masalah tersebut.

Maeda mempersilakan ketiga tokoh menemui Gunseikan (Kepala Pemerintah Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto di kawasan Gambir untuk membahas upaya tindaklanjut yang akan dilakukan.

Namun, mereka bertiga mendapat jawaban yang mengecewakan karena Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan melarang segala bentuk upaya perubahan situasi yang dilakukan hingga Sekutu datang.

Baca Juga: Arab Saudi Mulai Buka Ibadah Umrah 10 Agustus 2021 Termasuk dari Indonesia, Simak Syarat dan Ketentuannya

Mengetahui Jepang tidak lagi bisa diharapkan, ketiga tokoh tersebut bersepakat bahwa kemerdekaan harus segera dirancang secepatnya. Anggota PPKI yang menginap di hotel Des Indes segera dikawal oleh Sukarni dan kawan-kawan menuju rumah Maeda.

17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, teks proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo di ruang makan Maeda. Naskah sebanyak dua alinea yang penuh dengan pemikiran tersebut lalu selesai dibuat 2 jam kemudian. Naskah kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Tanpa waktu lama, Sayuti Melik didampingi BM Diah lalu mengetik teks proklamasi. Setelah itu, naskah diserahkan kembali kepada Soekarno untuk ditandatangani.

Baca Juga: Ingat!! Hari Ini Adalah Hari Jadi Kabupaten Rembang ke-280, Yuk Meriahkan dengan Bikin Twibbon

17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di halaman rumah Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, teks proklamasi dibacakan dalam suasana khidmat. Rakyat yang hadir tenggelam dalam euforia lahirnya negara yang baru, Negara Indonesia.

Berikut bunyi teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno.

Baca Juga: Tips, Resep dan Cara Membuat Pepes Ikan Agar Dagingnya Tidak Mudah Hancur

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia, dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta.

Demikian sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945, dan pembacaan teks proklamasi sebagai tonggak awal berdirinya bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler