PORTAL PEKALONGAN - Benarkah sistem penyelenggaraan vaksinasi nasional belum aman? Terutama sistem verifikasi orang yang divaksin masih bisa diakali tidak sesuai dengan data kartu tanda penduduk (KTP)?
Semoga saja tidak benar. Namun jika benar, ternyata kelemahan itu bisa dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab dengan menjadi joki atau peran pengganti untuk menerima vaksin atas nama orang lain yang tidak mau divaksin.
Fakta mengejutkan itu terungkap dari beredarnya video seorang warga Sulawesi Selatan yang mengaku menjadi joki vaksin Covid -19.
Dilansir Portalpekalongan.com dari Instagram @jurnalwarga, diunggah video seorang bernama Abdul Rahim, warga perumahan BTN III Berlian Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Seorang dalam video itu mengaku bernama Abdul Rahim dan mengaku menjadi joki untuk warga yang enggan divaksin. Video itu telah viral dan bikin heboh berbagai pihak, baik netizen maupun pihak-pihak yang terkait penyelenggara vaksinasi nasional karena merasa telah dikibuli.
Dalam video itu, Abdul Rahim mengaku sudah berulang kali divaksin Covid-19. Ia mengaku menggantikan warga yang enggan divaksin dengan bayaran yang fantastis.
Dari aksinya menjadi joki vaksin Covid-19, Abdul Rahim mengaku telah meraup keuntungan hingga ratusan ribu. Dia mengaku ada yang sekali vaksin dibayar Rp800 ribu.
Yang mengejutkan, Abdul Rahim mengaku telah 16 kali disuntik vaksin atas nama 14 orang yang diwakili.
Apakah pengakuan Abdul Rahim itu benar?
Merespons video viral yang bikin heboh itu, aparat Polsek setempat langsung turun ke lapangan mencari orang bernama Abdul Rahim dalam video itu hingga berhasil ditangkap.
Namun dari keteragan Abdul Rahim kepada polisi, kembali terungkap fakta mengejutkan. Ternyata Abdul Rahim Diketahui mengidap gangguan jiwa.
Kapolsek Watang Sawitto AKBP Yusuf Badu mengungkapkan Abdul Rahim adalah seorang yang mengidap gangguan jiwa.
Yusuf menjelaskan, pihaknya sempat menangkap Abdul Rahim setelah videonya viral di media sosial. Namun saat dilakukan pemeriksaan, jawaban Abdul Rahim selalu tidak nyambung.
Pihak keluarga kemudian dipanggil ke Kantor Polsek untuk didampingi. Menurut keterangan keluarga, Abdul Rahim ini ternyata mengalami gangguan jiwa.
Hal yang sama diungkap Camat Watang Sawitto, Sinapati. Ia membenarkan bahwa Abdul Rahim merupakan warganya yang mengalami ganguan kejiwaan.***