MENGHARUKAN! Kisah Tentang Eril, Simak Isi Curahan Hati Ridwan Kamil "KAPAN KITA PULANG?'

6 Juni 2022, 06:58 WIB
MENGHARUKAN! Kisah Tentang Eril, Simak Isi Curahan Hati Ridwan Kamil "KAPAN KITA PULANG?' /Instagram/@ridwankamil

PORTAL PEKALONGAN - Berikut adalah isi cuitan terbaru Ridwan Kamil tentang curahan isi hatinya yang menjadi bagian dari kesaksian seorang ayah terhadap aktivitas Eril semasa hidupnya.

Cuitan Twitter yang hingga artikel ini diterbitkan telah disukai 70ribu orang, yang hingga saat ini telah disukai ribu orang dan diretweet 18ribu kali, serta 1000 komentar.

Ridwan Kamil menulis curahan hatinya tentang Eril putra sulung kesayangannya.

"Bismillah dan mohon maaf. Izinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah & semangat hidupnya selama ini. Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan,"

Selain itu Ridwan Kamil mengunggah video tentang ungkapan rasa dari seorang ayah yang kehilangan anak kesayangannya, serta tayangan perjalanan beberapa aktivitas mendiang Eril semasa hidupnya yang menurutnya harus Ia sebarkan akan menjadi kesaksian atas kebaikan yang Eril lakukan semasa hidupnya.

 

Berikut isi cuitan terbaru Ridwan Kamil tentang curahan isi hatinya yang merupakan bagian dari kesaksian seorang ayah terhadap aktivitas anak lelaki kesayangannya, Eril semasa hidupnya.

KAPAN KITA PULANG?

Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua.

Hakekatnya bahwa semua dari kita, pasti akan pulang.

Dengan waktu, tempat dan cara yang kita tidak akan pernah selalu tahu.

Hidup di dunia ini sebenarnya perjalanan, bukan tentang tujuan.

 

Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. 

Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir.

Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang.

Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan.

 

Petunjuk jalan adalah keimanan.

Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita.

Itulah hakekat cerita ananda Eril.

 

Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya Ia sudah selesai dengan perjalanannya.

Paripurna hidupnya dengan segala amalannya.

Ia berpulang kepada pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya.

Jadwal yang sudah tertulis dikitab takdir Allah, yaitu di Luhul Mahfudz.

 

Seandainya kami bisa bertukar tempat. Seandainya.

Pastilah itu yang orangtua pasti lakukan.

 

Namun logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir.

Dan jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam dan raungan tanpa bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping.

Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradaptasi terhadap takdir ini.

 

Kami meyakini, sesungguhnya ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia.

Yang pertama menilai umur biologis yang dihitung oleh bulan atau tahun, itu kebiasaan kita.cara

Namun ada cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya, besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia fana ini.

 

Ananda Emmeril Kahn Mumtadz mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun,

namun dengan luasnya amal kebaikannya, insya Allah ia pergi dengan panjang umurnya.

 

Ia lahir 25 Juni 1999 di New York, dan berpulang di Bern 24 Mei 2022 saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2.

Tidaklah penting kita lahir dan pulang dimana, karena sesungguhnya semua tempat adalah bumi Allah SWT.

Eril kamu niatnya mencari ilmu dan pelajaran. namun akhirnya kami malah kamulah yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua.

 

Dear Eril, Ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan, tapi jutaan yang mendoakanmu Ril.

Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak dipengkolan jalan kota, sampai ulama-ulama di Palestina.

Dari mereka yang dekat dengan hatimu, sampai mereka yang tidak mengenalmu.

Mungkinkah ini karena kebaikanmu, membelikan baju lebaran pada anak-anak yatim itu, atau karena kebaikanmu ngasih THR dari uangmu sendiri ke satpam-satpam itu Ril?

Demikian isi ungkapan hati Ridwan Kamil yang menjadi bagian dari kesaksian atas kebaikan yang telah Eril lakukan semasa hidup.***

 

 

 

Editor: Ali A

Sumber: Twitter @ridwankamil

Tags

Terkini

Terpopuler