Kerusuhan Stadion Kanjuruhan: Tembakan Gas Air Mata Pemicu Banyaknya Korban Berjatuhan

2 Oktober 2022, 10:44 WIB
Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang /Tangkapan Layar

PORTAL PEKALONGAN – Kerusuhan stadion Kanjuruhan menyisakan duka. Tembakan gas air mata diduga menjadi penyebab kericuhan usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, kabupaten Malang.

Kerusuhan yang terjadi di Stadon Kanjuruhan  menelan korban lebih dari 100 orang, Sabtu 1 Oktober 2022.

Akun media sosial Intagram Kepolisian resort Malang langsung diserbu nitizen atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Bukan bentrok Antar Suporter Arema dan Persebaya, Netizen: Merusak Citra Negara

Akun@polresmalang_polisiadem menjadi sasaran kekesalan warga net lantaran kericuhan seusai pertandingan disinyalir akibat tembakan gas air mata ke tribun penonton.

Para saksi menyesalkan penembakan gas air mata ke arah tribun penonton dengan  alasan penonton penuh dan banyak wanita hingga anak-anak.

"Tribun gak ngapa-ngapain kenapa ditembak gas air mata? Itu yang buat kita marah dan gak terima. Disitu padat banyak wanita dan anak kecil," tulis akun Instagram @ra.***.

 "Ngawur sampeyan pak, kok isone nembak gas air mata. Padahal aturan FIFA melarang penggunaan gas air mata di stadion. Mosok lali kejadian 2018? Tolong tanggung jawab," sahut akun @adri

Sementara dalam akun lain menuliskan

"Banyak korban bukan karena ikut membuat kericuhan tapi masih tertahan di stadion dikarenakan penuh sesak untuk keluar dari stadion dengan gas air mata itu yang membuat suasana menjadi mengkhawatirkan. dikarenakan korban seperti wanita dan anak kecil terkena imbasnya," tulis akun lainnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun Portalpekalongan.com puluhan korban akibat insiden tersebut. Termasuk anggota kepolisian.

Kedua korban masing-masing bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang merupakan anggota Polres Trenggalek saat bertugas

Penutur penonton yang menyaksikan ada juga suporter yang meninggal dunia.

"Kalau di stadion di depan saya ada dua meninggal, lalu di dekat ruang presscon juga ada dua. Masih bocah-bocah," tuturnya.

Sementara itu, dilaporkan puluhan jenazah  Aremania yang dilaporkan tewas dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang ada di Malang. Seperti di RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada dan RS Teja Husada.

 Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas Bukan Saja Faktor Manusia tapi Faktor Alam

Selain korban dari penonton, korban juga berjatuhan dari polisi. Meski begitu, suasana ramai dan kepanikan terus terjadi di RS Wava Husada, Kabupaten Malang hingga Minggu 2 Oktober 2022 dini hari ini. Terlihat puluhan korban terus berdatangan.

Namun hingga berita ini diunggah belum ada pernyataan resmi pihak kepolisian dan panitia penyelenggara Arema FC terkait tragedi Stadion Kanjuruhan.

Demikin informasi Kerusuhan Stadion Panjuruhan  tembakan gas air mata pemicu banyaknya korban berjatuhan.***

 

 

 

Editor: Sumarsi

Sumber: suaramalang.id

Tags

Terkini

Terpopuler