Berpotensi Tsunami Nontektonik Tercepat, Sejumlah Wilayah Indonesia Ini Harus Waspada

- 20 September 2021, 12:57 WIB
Ilustrasi tsunami - Berpotensi Tsunami Nontektonik Tercepat, Sejumlah Wilayah Indonesia Ini Harus Waspada
Ilustrasi tsunami - Berpotensi Tsunami Nontektonik Tercepat, Sejumlah Wilayah Indonesia Ini Harus Waspada /pexelr.com/george desipris

Baca Juga: Muhammad Kece Dianiaya Irjen Napoleon Bonaparte, Simak 5 Fakta di Balik Kasus Ini

"Umumnya, gempa bumi dengan magnitudo 6,1 di laut dekat pantai belum mampu membangkitkan tsunami, namun ternyata mampu mengakibatkan longsor pantai ke laut pada lereng pantai dengan bathimetri curam, dan akhirnya memicu tsunami kecil," tambah Dwikorita.

Menurut Dwikorita, penyempurnaan dan inovasi yang dilakukan BMKG dalam sistem peringatan dini tsunami menjadi sebuah keharusan mengingat beberapa wilayah di Indonesia juga memiliki potensi tsunami nontektonik.

Baca Juga: Sinopsis Film American Assassin Tayang di Bioskop Trans TV Hari ini, Senin 20 September 2021

Bahkan jika melihat sejarahnya, Dwikorita mengatakan bencana alam tsunami nontektonik yang menelan korban jiwa sangat besar pernah beberapa kali terjadi di wilayah Indonesia.

Yaitu sebanyak 8 kali sebagaimana yang pernah tercatat. Beberapa bencana alam besar tersebut adalah Tsunami Gunung Gamkonora (1673), Tsunami Gunung Gamalama (1763), Tsunami Gunung Gamalama (1840), Tsunami Gunung Awu (1856).

Tsunami Gunung Ruang (1871), Tsunami Gunung Krakatau (1883), Tsunami Gunung Rokatenda (1928), dan Tsunami Waiteba NTT akibat longsor tebing pantai (1979).

Baca Juga: Tahap Uji Coba, Objek Wisata Teluk Penyu dan Benteng Pendem Cilacap Mulai Dibuka untuk Umum

Sayangnya, Dwikorita secara gamblang mengatakan, sampai saat ini belum ada satupun negara yang memiliki sistem peringatan dini tsunami nontektonik yang andal, cepat, tepat, dan akurat.

Menjadi tantangan global saat ini, karena teknologi dan permodelan tsunami yang ada hampir semua berdasarkan perhitungan atau analisis terhadap aktivitas tektonik atau kegempaan (earthquake Centris).

Halaman:

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah