Pergerakan Massa pada Nataru 2021/2022, Simak Prediksi Pengamat Kemasyarakatan dan Hasil Survei Kemenhub

- 4 November 2021, 11:58 WIB
Perkiraan pergerakan massa, asal dan tujuan perjalnan pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022
Perkiraan pergerakan massa, asal dan tujuan perjalnan pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 /Balitbang Kemenhub (2021)


PORTAL PEKALONGAN - Pemerintah terus melakukan langkah-langkah antisipasi untuk membatasi pergerakan massa pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 atau Nataru 2021/2022.

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun melakukan survei untuk mengetahui potensi pergerakan massa pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 atau Nataru 2021/2022.

Hasil survei Balitbang Kemenhub menunjukkan 87 persen atau setara 231,6 juta warga tidak akan bepergian untuk melakukan perjalanan antarkota di akhir tahun 2021 atau libur Nataru 2021/2022.

Baca Juga: Aturan Baru, Kendaraan Bermotor Tanpa Stiker Hologram Bisa Langsung Ditilang Polisi

Menanggapi hasil survei tersebut, Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat memperkirakan tetap akan terjadi pergerakan masyarakat pada Nataru 2021/2022 karena berbagai lokasi wisata rencananya akan dibuka.

Selain itu, masyarakat semakin percaya diri karena sudah mendapat suntikan vaksin. Pemerintah saat ini memberlakukan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan akan diberlakukan secara berkesinambungan berdasarkan kondisi Covid -19.

Jumlah masyarakat yang terpapar Covid -19 saat ini, mengalami penurunan yang cukup berarti. Perekonomian masyarakat sudah mulai kembali bangkit. Berharap, masyarakat tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan selama masa liburan Natal dan Tahun Baru 2022 karena belum aman dari ancaman Covid -19.

Baca Juga: Hanna Kirana Alami Gagal Napas, Sang Ibunda Ceritakan Kronologi Kepergian Putrinya dengan Tabah dan Ikhlas

"Potensi pergerakan tertinggi dari karyawan swasta sebesar 27,65 persen, diikuti pelajar/mahasiswa 18,27 persen, pekerja dengan penghasilan harian/tidak tetap 13,16 persen, ibu rumah tangga 9,21 persen, wirausaha/pedagang 9,02 persen, belum dapat pekerjaan 8,9 persen," papar Djoko Setijowarno melalui rilis yang diterima Portalpekalongan.com, Kamis 4 November 2021.

Diperkirakan asal perjalanan terbesar tetap dari kawasan Jabodetabek, yakni 34,87 persen. Diikuti Jawa Timur 20,28 persen, Jawa Tengah 20,17 persen, Jawa Barat 16,15 persen, DI Yogyakarta 3,19 persen, Bali 2,2 persen, Banten 1,43 persen. Sisanya 1, 71 persen perjalanan selain 7 daerah itu.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah