Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Roehana Koeddoes sendiri diputuskan antara Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dengan Presiden.
Roehana Koeddoes pernah dua kali diusulkan Pemprov Sumbar sebagai Pahlawan Nasional dari Provinsi itu dan terakhir diusulkan pada 2018.
Meski sudah memenuhi syarat namun belum beruntung ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional kala itu.
Roehana Koeddoes merupakan wartawan perempuan di Sumbar lahir di Koto Gadang, Kecamatan Ampekkoto pada 20 Desember 1884 dengan nama Siti Roehana dan meninggal di Jakarta pada 17 Agustus 1972 pada usia 87 tahun.
Roehana Koeddoes lahir dari rahim Kiam. Ayahnya bernama Mohamad Rasjad Maharadja Soetan.
Roehana Koeddoes adalah kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia yang pertama dan juga Mak Tuo (bibi) dari penyair terkenal Chairil Anwar. Roehana Koeddoes juga sepupu Haji Agus Salim.
Roehana Koeddoes hidup pada zaman yang sama dengan Kartini, di mana akses perempuan untuk mendapat pendidikan yang baik sangat dibatasi.
Roehana Koeddoes adalah pendiri surat kabar perempuan pertama di Indonesia.