Erupsi Gunung Semeru dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah dari Ramalan Jayabaya

- 6 Desember 2021, 10:38 WIB
Erupsi Gunung Semeru dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah dari Ramalan Jayabaya
Erupsi Gunung Semeru dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah dari Ramalan Jayabaya /

PORTAL PEKALONGAN - Gunung Semeru baru saja erupsi pada hari Sabtu, 4 Desember 2021.

Meletusnya Gunung Semeru membuat masyarakat takut dan khawatir atas amukan Gunung Semeru secara tiba-tiba.

Hal tersebut membuat adanya sejumlah kepercayaan yang mengaitkan dengan ramalan Jayabaya.

Baca Juga: Peduli Semeru, PMI Banjarnegara Salurkan Bantuan Sayur

Yang di mana ramalan Jayabaya terkait mitos terbelahnya Pulau Jawa.

Diperkirakan letusan mengakibatkan daya rusak cukup serius. Tampak gumpalan asap membumbung tinggi membuat warga lari histeris.

Warga yang melihat letusan berlari menyelamatkan diri menghindari kejaran awan pekat dan panas.

Jika melihat catatan sejarah meletusnya Gunung Semeru, pernah terjadi sangat besar pada 200 tahun lalu tepatnya 8 November 1818.

Setelah itu, Gunung Semeru kembali meletus pada 2 Februari 1994 lalu. Setelah itu pada tahun 2000-an terjadi 8 kali letusan.

Baca Juga: BNPB: 14 Orang Meninggal dan 56 Orang Mengalami Luka Akibat Erupsi Gunung Semeru

Dan letusan besar terjadi pada Natal 2002. Kemudian pada 1 Desember 2020, Gunung Semeru kembali meletus diikuti guguran awan panas dari puncak, dengan jarak luncur 2 kilometer hingga 11 kilometer.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul Letusan Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya Tentang Mitos Pulau Jawa yang Terbelah

Kali ini Gunung Semeru kembali meletus jelang akhir tahun 2021. Meletusnya Gunun Semeru kali ini, rupanya banyak mengaitkannya dengan ramalan Jayabaya.

Dalam beberapa literasi, Maharaja Jayabaya merupakan raja Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar abad ke-12 adalah visioner yang unggul.

Dari kitab Jangka Jayabaya, bait ke-164 sang raja berucap suatu saat Pulau Jawa akan terpotong menjadi dua.

Dengan ramalan Jayabaya tersebut, kali ini banyak yang meyakini mitos Jawa terbelah akan terjadi.

Banyak masyarakat meyakini jika Ramalah Jayabaya selalu terbukti. Satu hal yang terbukti adalah masa menjelang perang kemerdekaan yakni saat Jawa dijajah Jepang.

Baca Juga: 5.205 Jiwa Terdampak Erupsi Gunung Semeru, 1.300 Orang Berada di Pengungsian

Satu ramalan Jayabaya yang terbukti adalah: seumur jagung (3,5 bulan) yang dimaknai dijajah 3,5 tahun.

Kemudian yang kembali viral adalah mitos pulau Jawa yang akan terbelah.

Akan tetapi, dalam ramalan tersebut kuncinya adalah Gunung Slamet meletus.

Konon jika Gunung Slamet meletus dahsyiat, maka pertanda Pulau Jawa akan terbelah dua.

Mitos paku Jawa

Gunung Semeru yang berada di antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Desember 2021, meletus.

Di samping meletusnya Gunung Semeru pada tahun ini, terdapat mitos-mitos yang menyelimuti gunung berketinggian 3.676 mdpl ini yang dipercayai oleh masyarakat.

Gunung Semeru juga merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak diburu oleh pendaki dan wisatawan.

Baca Juga: Akibat Erupsi Semeru, Jembatan Gladak Perak yang Menghubungkan Pronojiwo dan Candipuro Terputus

Ditambah dengan adanya sejumlah ranu atau danau di sekitar Gunung Semeru seperti Ranu Pane, Ranu Kumbolo, dan Ranu Regulo yang memiliki mitosnya tersendiri.

Berikut pikiran-rakyat.com rangkum 5 mitos Gunung Semeru dari berbagai sumber:

1. Paku Pulau Jawa

Konon ada sebuah legenda dalam kitab kuno abad ke 15 yang menyebut kalau Pulau Jawa dahulu kala mengambang di lautan dan terombang-ambing.

Melihat itu, para Dewa kemudian memutuskan untuk menancapkan Pulau Jawa dengan paku yakni Gunung Semeru. Dalam kitab tersebut, gunung ini konon dibawa dari India oleh Dewa Wisnu dan Dewa Brahma.

2. Kuncen Gunung Semeru Mbah Dipo

Mbah Dipo diketahui merupakan kuncen atau juru kunci di Gunung Semeru. Dia telah meninggal dunia pada 2005.

Masyarakat sekitar percaya bahwa Mbah Dipo memiliki keahlian menangkap pesan dari makhluk tak kasat mata di Gunung Semeru.

Ada sebuah mitos yang menyebut kalau Gunung Semeru meletus, maka disarankan untuk pergi ke arah sungai, jangan ke arah Gunung Sawur.

Baca Juga: Semeru Meletus, Jembatan yang Hubungkan Lumajang dan Malang Putus, Bupati: Sulit Evakuasi

3. Misteri Kawasan Kelik

Kawasan Kelik adalah lokasi di mana terletak beberapa batu sebagai semacam "nisan" orang-orang yang meninggal dunia di Gunung Semeru.

Salah satunya milik Soe Hok Gie. Konon, di kawasan Kelik para pendaki sering mengalami kesurupan oleh roh manusia atau roh binatang.

4. Tanjakan Cinta

Mitos paling populer di Gunung Semeru yakni adanya Tanjakan Cinta. Konon tanjakan yang tak terlalu curam ini memiliki mitos yang dikaitkan dengan kisah percintaan.

Jika pendaki yang datang berjalan melewati Tanjakan Cinta tanpa istirahat dan tidak menoleh ke belakang, maka kisah percintaan yang diharapkan akan terkabul.

Baca Juga: Puluhan Truk Tambang Pasir Putar Balik Akibat Hujan Abu Vulkanik saat Gunung Semeru Erupsi

Namun sebaliknya, jika pendaki beristirahat dan menoleh ke belakang saat berada di Tanjakan Cinta, maka kisah percintaannya akan sulit.

5. Dewi Penunggu Ranu Kumbolo

Konon, ada sebuat mitos yang menyebut ada seorang dewi yang menyerupai seorang wanita yang kerap muncul dengan mengenakan pakaian kebaya kuning dan kemunculannya ditandi dengan kepulan asap saat bulan purnama datang(pikiranrakyat.com/Rizki Laelani).***

Editor: Oriza Shavira A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x