Menyongsong Hari Ibu, Dr Nur Khoirin: Waspadai Bangkitnya Kembali Malin Kundang

- 21 Desember 2021, 07:29 WIB
Menyongsong Hari Ibu Nasional pada 22 Desember 2021, Ketua BP4 Provinsi Jawa Tengah Dr H Nur Khoirin YD MAg mengingatkan sebagai momentum untuk berbakti kepada orang tua, khususnya ibu.
Menyongsong Hari Ibu Nasional pada 22 Desember 2021, Ketua BP4 Provinsi Jawa Tengah Dr H Nur Khoirin YD MAg mengingatkan sebagai momentum untuk berbakti kepada orang tua, khususnya ibu. /Dok pribadi

"Kisah Malin Kundang si anak durhaka kepada ibunya yang kemudian dikutuk menjadi batu, tidak hanya ada dalam cerita di buku-buku, tetapi menjadi kisah nyata di tengah-tengah kehidupan modern. Kita sering mendengar berita, seorang anak tega menggugat ibunya di pengadilan, anak tega mengusir ibunya dari rumahnya sendiri, anak tega membiarkan ibunya yang sudah tua berjalan menyusuri jalanan yang panas menjajakan daun singkong sekadar untuk bertahan hidup, padahal anaknya berlimpah harta. Anak-anaknya yang sudah kaya hidup di kota, tidak jarang lebih mementingkan burung atau anjing piaraannya yang harganya ratusan juta, daripada menengok ibunya di desa yang sudah renta," ungkap Ketua BP4 Jateng itu.

Nur Khoirin menambahkan, beberapa ibu malah diperdaya untuk menjaga rumah dan momong anaknya, agar lebih ngirit dan tidak perlu biaya.

"Ini barangkali sosok modern dari si Malin Kundang yang durhaka," ungkapnya.

Gambaran suram seorang ibu, lanjut Nur Khoirin, juga sering dipertontonkan oleh peran-peran antagonis dalam sinetron atau film-film kita. Adegan-adegan yang tidak mendidik, seorang anak yang membantah dan membentak ibunya seperti temannya atau bawahannya. Ibunya juga disosokkan tidak berdaya, tidak punya power di hadapan anak-anaknya.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Selasa 21 Desember 2021, Saksikan Love Story The Series hingga Buku Harian Seorang Istri

"Tontonan inilah yang sering menjadi tuntunan, banyak ditiru oleh para penggemarnya. Kedudukan ibu yang mestinya harus ditaati, dihormati, dan bahkan dipuji-puji untuk mendapat ridhanya, sekarang ini menjadi sosok yang biasa dan bukan siapa-siapa," ungkap Nur Khoirin.

Momentum untuk Berbakti

Menurut Nur Khoirin, peringatan Hari Ibu harus menjadi momentum simbol kebaktian seorang anak kepada ibunya. Momentum untuk mengingat kembali jasa-jasa ibu yang tidak terperi, kasih sayangnya yang meliputi kegigihannya yang menghidupi, ketulusannya yang menyinari, kesabarannya yang teruji, pengorbanannya yang dari hati, dan doanya yang tidak putus sepanjang hari.

"Jasa-jasa ibu kepada anaknya sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili. Kedudukan seorang ibu yang harus dihormati dan dimuliakan oleh anak-anaknya adalah pandangan dunia, disepakati oleh semua agama dan disetujui oleh semua budaya. Oleh karena itu, peringatan Hari Ibu atau Mother's Day dirayakan oleh hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia, sebagai momentum untuk menghormati dan memuliakan ibu," ungkap Nur Khoirin.

Kedudukan orang tua, lanjut dia, khususnya ibu dalam syari’at Islam sudah sangat jelas. Banyak ayat Al Qur’an yang memerintahkan agar anak-anak birrul walidain (berbakti kepada orang tuanya).

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x