Bergejala Ringan, WHO Tetap Beri Peringatan untuk Jangan Anggap Covid-19 Varian Omicron Seperti Flu Biasa

- 12 Januari 2022, 09:58 WIB
Bergejala Ringan, WHO Tetap Beri Peringatan untuk Jangan Anggap Covid-19 Varian Omicron Seperti Flu Biasa
Bergejala Ringan, WHO Tetap Beri Peringatan untuk Jangan Anggap Covid-19 Varian Omicron Seperti Flu Biasa /pixabay/

PORTAL PEKALONGAN - Munculnya varian Covid 19 baru Omicron dinyatakan akan menginfeksi lebih dari separuh warga Eropa ungkap Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Diketahui, muncul bukti bahwa Omicron mempengaruhi saluran pernapasan atas ketimbang paru-paru.

Sehingga Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan dari varian Covid 19 yang sebelumnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Keinginan Tukul Arwana Sebelum Jatuh Sakit Kepada Lesti Kejora dan Rizky Billar

Namun WHO tetap memberi peringatan untuk jangan anggap Omicron seperti flu biasa.

Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge mengatakan Eropa mencatat lebih dari 7 juta kasus baru pada pekan pertama 2022, dua kali lipat lebih dari periode dua pekan.

"Pada tingkat ini, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di kawasan tersebut akan terinfeksi Omicron dalam 6-8 jam pekan ke depan," kata Klauge, merujuk pada pusat penelitian di Universitas Washington.

"Sebanyak 50 dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah melaporkan kasus varian yang lebih menular tersebut," kata dia lagi.

Baca Juga: Persiapan Jelang Piala Asia Putri 2022, PSSI Resmi Umumkan 23 Pemain Timnas Putri

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul WHO Peringatkan Covid-19 Varian Omicron Jangan Dianggap Seperti Flu Biasa

WHO memperingatkan, lebih banyak studi diperlukan untuk membuktikan hal tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan mungkin sudah saatnya untuk mengubah cara melacak evolusi Covid-19.

Artinya, akan memperlakukan virus seperti penyakit endemi, bukan pandemi, tanpa mencatat kasus dan tanpa memeriksa setiap orang yang bergejala.

Menurut pejabat kedaruratan senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, endemisitas menghendaki penularan yang stabil dan dapat diprediksi.

Baca Juga: Minyak Goreng Tetap Jernih dan Siap Dipakai Lagi, Ini Cara Ampuh yang Harus Dilakukan

"Kita masih mempunyai segudang ketidakpastian dan satu virus yang berkembang dengan pesat, yang menghadirkan tantangan baru. Kita tentu saja tidak berada pada titik di mana kita menyebutnya endemi," kata Smallwood seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

"Pada waktunya nanti bisa saja menjadi endemi, namun menetapkannya (terjadi) pada 2022 agak sulit di tahap ini," ujarnya lagi (Muhamad Gilang Priyatna/pikiran-rakyat.com).***

Editor: Oriza Shavira A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah