10 Ribuan Umat Islam Tumpah di MAJT Semarang, Situasi Pandemi Tak Mengubah Silaturahmi

- 2 Mei 2022, 19:59 WIB
2 tahun pandemi umat Islam membanjiri MAJT
2 tahun pandemi umat Islam membanjiri MAJT /Dokumen pribadi

PORTAL PEKOLANGAN – 10 ribuan umat Islam tumpah D MAJT Semarang. 2 Tahun pandemi tak mengubah silaturrahmi. Rasa haru menyelimuti suasana.

10 ribuan umat Islam tumpah ruah melaksanakan sholat Id dan silaturahmi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Senin pagi, 2 Mei 2022.

Setelah 2 tahun pandemi tak mengubah silaturrahmi, suasana di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Senin pagi, 2 Mei 2022. 10 ribuan umat Islam tumpah ruah melaksanakan sholat Idul Fitri 1443 H.

Baca Juga: Fantastis, 2 Tahun Pandemi Umat Islam Membanjiri MAJT Semarang

Sekitar 10 ribuan umat Islam melaksanakan sholat Idul Fitri 1443 H di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

Hal ini berbeda dengan 2 tahun terakhir dimana selama pandemi, tak diadakan sholat berjamah dalam skala besar karena alasan Peraturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Khatib Dr H M Nafis MA menyampaikan tema "Sucikan Hati, Eratkan Silaturahmi Merajut Hari Esok yang Cerah dan Damai."

Khatib mengingatkan bahwa pada saat yang seperti ini, patut kiranya umat muslim mempertimbangkan kembali petunjuk Allah dalam surat Al-Rum 42 yang berisi letak penting melihat segala sesuatu yang terjadi.

"Melalui proses seperti ini, kita akan melihat dengan jelas aspek-aspek positif maupun negatif dari perbuatan kita," papar HM Nafis.

Puasa menurut khatib merupakan sarana mendidik umat untuk berjiwa besar, sabar dan tak mudah putus asa menghadapi berbagai problema kehidupan.

"Dengan puasa kita terbiasa kuat memegang amanat, jujur dan disiplin dalam melaksanakan tugas," lanjutnya.

Dalam konteks puasa, kesadaran akan pentingnya masa depan diisyaratkan Allah di dalam kalimat 'la'allakum tattaqun'.

Kalimat ini memberi arti bahwa hakikat keberhasilan puasa tidak hanya terukur pada sejauhmana kita menjalani puasa dan amalannya, melainkan juga melalui ujian sejauh mana perbuatan kita setelah berpuasa.

"Dengan kata lain, untuk hari esok kita akan diuji oleh Allah apakah kita mampu menorehkan tinta emas di depan latar kehidupan bangsa yang sedang tercabik-cabik ini," lanjutnya.

Nafis juga mengungkapkan, dala hubungan antarmanusia, suku, agama, ras dan golongan, sejarah telah banyak memberi pelajaran.

Yakni bila hal tersebut gagal ditangani dengan baik, maka hubungan antarmanusia jadi tidak serasi, saling menghancurkan dan bahkan akan dapat memghapus keberadaan manusia itu sendiri.

Oleh karena itu Allah memberikan landasan dasar agar manusia menggalang prinsip mutual understanding atau ta'aruf, gemar dan senantiasa terobsesi untuk tolong menolong dalam kebaikan dan menjauhi kolusi yang bertujuan negatif (al Maidah:3)

"Mari kita semua mengedepankan semangat tolong-menolong dan saling menghormati pihak lain demi terciptanya iklim kondusif bagi terciptanya kemajuan di masa depan," ajak HM Nafis.

Sementara Sekretaris PP MAJT KH Drs Muhyiddin MAg usai melaksanakan sholat Id menyampaikan terima kasihnya kepada jamaah yang menghadiri.

"Jumlahnya sangat luar biasa, di atas 10 ribu umat Islam menjadi jamaah sholat Id yang digelar di MAJT. Dalam bangunan utama, di dua lantai penuh jamaah," katanya.

Baca Juga: BIKIN TERHARU! 10 Ribuan Umat Islam Tumpah Ruah Sholat Id di MAJT Semarang setelah 2 Tahun Pandemi

Sedangkan di selasar, lanjut dia, juga dipadati jamaah.

"Kami berterima kasih juga karena mereka patuh pada protokol kesehatan yang diterapkan pengelola MAJT. Selain bermasker, mereka juga melului pengecekan suhu," ungkap Muhyiddin mewakili Ketua Prof Dr KH Noor Achmad MA yang berhalangan hadir karena ditunjuk sebagai Khatib sholat Id di Masjid Besar Istiqlal Jakarta.

Demikian informasi tentang 10 ribuan umat Islam tumpah di MAJT Semarang,situasi pandemi tak mengubah silaturahmi.***

Editor: Sumarsi

Sumber: Humas Masjid Agung Jawa Tengah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah